A. penanggalan (dating) meteorit
B. penentuan posisi medan magnet bumi
C. perhitungan berdasarkan laju pendinginan kerak bumi
D. mengukur ketebalan lapisan batuan sedimen
E. umur fosil tertua yang ditemukan di permukaan bumi
Waktu paruh dari isotop tersebut digunakan untuk menghitung usia batuan atau meteorit secara akurat.
B. Penentuan posisi medan magnet bumi
→ Berkaitan dengan studi paleomagnetisme, digunakan untuk mengetahui pergerakan lempeng, bukan usia Bumi.
C. Perhitungan berdasarkan laju pendinginan kerak bumi
→ Hanya memberikan estimasi kasar, tidak akurat untuk menentukan usia total Bumi.
D. Mengukur ketebalan lapisan batuan sedimen
→ Bisa digunakan untuk merekonstruksi sejarah geologi, tapi tidak mampu menjangkau awal mula pembentukan Bumi.
E. Umur fosil tertua di permukaan bumi
→ Fosil tertua hanya berumur sekitar 3,5 miliar tahun, sedangkan usia Bumi sekitar 4,5 miliar tahun. Jadi, ini bukan sumber data tertua.
2. [h] Gambar menunjukkan rangkaian kepulauan Hawaii di Samudera Pasifik yang terbentuk oleh gunung api akibat adanya suatu hotspot. Arah panah menunjukkan arah gerak lempeng tektonik Pasifik. Manakah pernyataan yang benar terkait umur batuan vulkanik pada rangkaian kepulauan gunung api tersebut.
B. Batuan gunung api di Hawaii ke gunung api di Kauai semakin tua umurnya.
C. Batuan gunung api di Hawaii ke gunung api di Kauai semakin muda umurnya.
D. Terdapat sebaran acak umur batuan di pulau-pulau tersebut.
E. Umur batuan sulit untuk ditentukan.
-
Pulau yang berada langsung di atas hotspot adalah pulau yang paling muda (sekarang ini adalah Pulau Hawaii / Big Island).
-
Pulau-pulau yang jauh dari hotspot seperti Kauai, Oahu, Molokai, adalah pulau yang lebih tua.
📍 Urutan umur (termuda → tertua):
Big Island (Hawaii) → Molokai → Oahu → Kauai → Kepulauan Northwestern (paling tua).
A. Sebagian batuan meleleh sehingga membentuk magma dengan komposisi yang sama dengan batuan aslinya, dan meninggalkan residu dengan komposisi yang sama dengan batuan aslinya.
B. Sebagian batuan meleleh sehingga membentuk magma dengan komposisi yang sama dengan batuan aslinya, namun meninggalkan residu dengan komposisi yang berbeda dengan batuan aslinya.
C. Sebagian batuan meleleh sehingga membentuk magma dengan komposisi berbeda dari batuan aslinya, dan meninggalkan residu dengan komposisi berbeda dari batuan aslinya.
D. Sebagian batuan meleleh sehingga membentuk magma dengan komposisi yang berbeda dengan batuan aslinya, namun meninggalkan residu dengan komposisi yang sama dengan batuan aslinya.
E. Sebagian batuan meleleh sehingga membentuk magma dengan komposisi yang sama dengan batuan aslinya, tanpa meninggalkan residu
-
Magma yang dihasilkan memiliki komposisi berbeda dari batuan induk (lebih kaya akan mineral yang mudah leleh, seperti silika).
-
Residu (sisa batuan yang tidak meleleh) juga mengalami perubahan komposisi (karena mineral tertentu telah hilang).
📌 Proses Partial Melting di Zona Subduksi:
-
Pada zona subduksi, air yang masuk ke dalam mantel menurunkan titik leleh batuan mantel.
-
Akibatnya, sebagian batuan mantel meleleh → membentuk magma.
-
Magma ini biasanya lebih felsik (kaya silika) dibandingkan batuan mantel aslinya (yang biasanya ultramafik).
📍 Contoh:
-
Batuan mantel ultramafik → partial melting → menghasilkan magma basaltik (mafik) dan residu peridotit yang tersisa.
📌 Kenapa Pilihan Lain Salah?
→ Salah. Partial melting justru menghasilkan komposisi yang berbeda.
B. Magma sama, residu berbeda? ❌
→ Salah. Kalau magma sama dengan batuan asal, itu berarti melting total.
D. Magma beda, residu sama? ❌
→ Salah. Residu juga berubah komposisinya.
E. Tidak ada residu? ❌
→ Salah. Partial melting selalu meninggalkan residu batuan.
sill dan pipa kepundan adalah nomor …
A. 6 dan 10
B. 1 dan 3
C. 5 dan 3
D. 6 dan 12
E. 1 dan 6
A. merupakan mineral silikat
B. memiliki ciri khas seperti lembaran
C. dapat mengandung unsur K, Ca, Na, Al atau Mg
D. hanya terbentuk pada batuan metamorf
E. salah satu contoh mineralnya adalah muskovit