Tiga hari sebelum long weeekend minggu ini saya mendapatkan amanah untuk mengisi salah satu kegiatan seminar geografi secara online bekerjasama dengan platform E-Guru.
Dalam seminar tiga hari ini saya diminta untuk berbagai tentang cerita pengalaman mengajar geografi. Di hari pertama topik yang dibahas adalah mengenai hakikat pembelajaran proyek dalam geografi, di hari kedua membahas tentang manajemen lingkungan dan tata ruang dan di hari ketiga akan membahas seputar pemanfaatan media sosial bagi pembelajaran geografi.
Kegiatan dihelat secara daring via zoom dengan diikuti oleh seratusan lebih guru geografi se Indonesia. Sangat luar biasa sekali bisa bertemu dengan guru-guru geografi hebat. Dalam kegiatan selama dua hari malam kemarin banyak diskusi sharing mengenai hambatan dan solusi-solusi untuk menjadikan pembelajaran geografi lebih bermakna bagi siswa.
Guru Geografi Indonesia perlu saling menguatkan satu sama lain, bergotong royong bersama-sama membangun dan menciptakan kondisi belajar yang memang nantinya akan memberikan makna hidup bagi siswa.
Salah satu tujuan belajar geografi adalah bagaimana menanamkan adab/etika lingkungan sehingga keberlanjutan lingkungan tetap terjaga sehingga meminimalisir terjadinya kerusakan dan bencana.
Perubahan iklim semakin nyata terlihat dampaknya dengan berbagai kejadian hidrometeorologis yang menimbulkan bencana. Negara-negara di dunia sudah mulai melakukan berbagai strategi untuk menjaga agar peningkatan suhu atmosfer tidak mencapai 2 derajat celcius.
Akhirnya guru geografi sebagai ujung tombak di lembaga pendidikan memiliki sebuah misi mulia untuk menanamkan pemahaman akan pentingnya menjaga geosfer sebagai sebuah entitas hidup ini agar kehidupan tetap berjalan sebagaimana mestinya saat ini dan di masa yang akan datang.