Idul Fitri tahun ini agak berbeda karena kami tidak mudik, ingin merasakan hari raya di perantauan. Di lingkungan tempat tinggal hampir semuanya mudik kecuali saya.
Lalu sholat ied nya dimana?. Kita coba ke Istiqlal saja sekalian. Kami pun bangun pukul 4 pagi dan mandi langsung berangkat berempat pakai mobil dari Cileungsi lewat tol Jagorawi.
Perjalanan sangat lancar dan hanya beberapa kendaraan saja terlihat di jalan tol. Satu jam perjalanan kami tiba di Gambir dan masuk ke Istiqlal, parkiran kendaraan sudah penuh. Mobil-mobil dan motor nampak sudah berjejer di jalan.
Lalu kami carin slot parkir di depan pertigaan menuju lapangan banteng. Ada beberapa pemuda joki parkir mengarahkan. Di depannya nampak aparat sedang duduk memantau keamanan. Setelah mobil diparkir lalu saya diminta parkir 30.000. Wow, mahal sekali bos!.
Kata tukang parkirnya, sudah biasa ini pak sama semuanya. Nanti juga buat bagi-bagi dengan yang lain. Daripada lama ya sudahlah bayar, anggap THR buat abangnya.
Memang masalah getok parkir ini menjadi budaya masyakarkat Indonesia dimanapun. Sampai kapanpun negara kita tidak akan lepas landas menjadi negara maju apalagi Indonesia Emas jika kondisi sosial ekonominya tidak pernah beranjak dari level bawah.