Hari ini acara pelatihan luring guru geografi dalam rangka memeriahkan event IGEO yang tahun ini tuan rumahnya Bandung.
Setelah seleksi daring selama 10 hari, dua perwakilan guru geografi setiap kota kabupaten akan dipilih untuk ikut serta dalam pelatihan luring di Bandung.
Saya sendiri ikut serta mewakili kota Bekasi dan berangkat pagi hari menuju Bandung. Perjalanan dari Bekasi ke Bandung sekitar 3 jam via tol. Berhubung berangkat pagi hari jadi jalanan tidak terlalu macet.
Kegiatan dilakukan di gedung GBPP Jalan Diponegoro. Sesi pertama pelatihan adalah tentang tata cara toponomi daerah.
Narasumber adalah dari Badan Informasi Geospasial. Penamaan rupa bumi, wilayah memiliki aturan-aturan baku agar tidak salah tafsir dan terjadi penamaan ganda pada peta.
Guru Geografi diperkenalkan tata cara penggunaan aplikasi SINAR Web untuk kepentingan toponomi wilayah.
Pada pengenalan toponomi, guru geografi mencoba untuk berpartisipasi dalam pendataan objek-objek yang ada di lingkungan sekitar. Objek-objek ini nantinya akan disimpan dalam data aplikasi SINAR kemudian disimpan di server.
Penyebutan nama suatu daerah atau tempat di Indonesia masih banyak yang tumpang tindih dan tidak sesuai dengan kaidah penamaan lokasi sesuai PP No 2 tahun 2021.
Ada beberapa kriteria untuk menentukan nama suatu lokasi, jadi tidak boleh asal menamai. Disinilah pentingnya peran partisipatif guru geografi, masyarakat dan siswa untuk mengenali wilayah masing-masing sesuai dengan keadaan aslinya.