Dalam geografi, terdapat beberapa jenis wilayah yang umumnya diklasifikasikan menjadi wilayah formal dan wilayah fungsional. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai keduanya:
Wilayah Formal:
Wilayah formal adalah jenis wilayah yang ditentukan oleh ciri-ciri fisik atau budaya yang konsisten di dalamnya. Faktor-faktor yang digunakan untuk membatasi wilayah formal termasuk batas-batas administratif seperti negara, provinsi, atau kabupaten, serta ciri geografis seperti iklim, vegetasi, atau topografi. Contoh-contoh wilayah formal meliputi:
Wilayah Administratif: Seperti negara, provinsi, kabupaten, atau kotamadya yang ditentukan oleh batas administratif pemerintahan.
Wilayah Geografis: Misalnya, wilayah pegunungan, dataran tinggi, lembah sungai, atau wilayah pesisir yang memiliki ciri geografis khas.
Wilayah Ekologi: Misalnya, wilayah hutan hujan tropis, gurun pasir, atau terumbu karang yang ditandai oleh ekosistem dan spesies tertentu.
Wilayah fungsional memiliki aktifitas yang heterogen |
Wilayah Fungsional:
Wilayah fungsional adalah jenis wilayah yang ditentukan oleh interaksi dan hubungan fungsional antara bagian-bagian di dalamnya. Wilayah fungsional dapat diidentifikasi berdasarkan aliran manusia, barang, informasi, atau kegiatan ekonomi lainnya. Wilayah fungsional sering kali memiliki pusat kegiatan atau simpul yang mempengaruhi wilayah sekitarnya. Contoh-contoh wilayah fungsional meliputi:
Wilayah Perdagangan: Misalnya, pusat perbelanjaan atau pasar yang menarik orang dari wilayah sekitarnya untuk berinteraksi dan melakukan kegiatan perdagangan.
Wilayah Pelayanan: Misalnya, wilayah pelayanan rumah sakit atau sekolah yang melayani penduduk dari area yang lebih luas.
Wilayah Transportasi: Misalnya, jaringan jalan tol atau jalur kereta api yang menghubungkan berbagai kota dan wilayah.