Di Indonesia, tipe iklim Koppen yang dominan sesuai adalah iklim A dengan distribusi Af, Am dan Aw. Meski secara umum Indonesia bertipe iklim tropis namun terdapat perbedaan karakter di tiap masing-masing pulau.
Iklim Af
Iklim Af dalam klasifikasi iklim Koppen adalah iklim tropis basah. Berikut adalah beberapa ciri khas iklim Af:
1. Suhu Tinggi: Iklim Af ditandai dengan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Suhu rata-rata bulanan biasanya melebihi 18 derajat Celsius (64,4 derajat Fahrenheit) sepanjang tahun.
2. Curah Hujan Tinggi: Iklim Af memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, dengan tidak ada musim kering yang jelas. Curah hujan tahunan biasanya melebihi 1.500 mm (59 inci) dan sering kali melebihi 2.000 mm (78,7 inci).
3. Tidak Ada Musim Kering yang Jelas: Salah satu ciri utama iklim Af adalah tidak adanya musim kering yang jelas. Curah hujan merata sepanjang tahun, meskipun ada perbedaan kecil dalam intensitas hujan antara bulan-bulan tertentu.
4. Vegetasi Hutan Hujan: Iklim Af sering dikaitkan dengan hutan hujan tropis. Curah hujan yang tinggi sepanjang tahun mendukung pertumbuhan vegetasi yang lebat dan beragam, termasuk pohon-pohon tinggi, pepohonan, dan tanaman epifit.
5. Kelembaban Tinggi: Iklim Af juga ditandai dengan kelembaban yang tinggi sepanjang tahun. Kehadiran curah hujan yang konstan menghasilkan tingkat kelembaban udara yang tinggi.
6. Sinar Matahari yang Kuat: Daerah dengan iklim Af sering mengalami sinar matahari yang kuat sepanjang tahun, karena mereka terletak di sekitar khatulistiwa atau di dekatnya.
7. Cuaca Tropis: Iklim Af cenderung memiliki cuaca tropis dengan kehadiran awan yang sering, potensi hujan deras, dan angin lembut.
1. Suhu Tinggi: Iklim Af ditandai dengan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Suhu rata-rata bulanan biasanya melebihi 18 derajat Celsius (64,4 derajat Fahrenheit) sepanjang tahun.
2. Curah Hujan Tinggi: Iklim Af memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, dengan tidak ada musim kering yang jelas. Curah hujan tahunan biasanya melebihi 1.500 mm (59 inci) dan sering kali melebihi 2.000 mm (78,7 inci).
3. Tidak Ada Musim Kering yang Jelas: Salah satu ciri utama iklim Af adalah tidak adanya musim kering yang jelas. Curah hujan merata sepanjang tahun, meskipun ada perbedaan kecil dalam intensitas hujan antara bulan-bulan tertentu.
4. Vegetasi Hutan Hujan: Iklim Af sering dikaitkan dengan hutan hujan tropis. Curah hujan yang tinggi sepanjang tahun mendukung pertumbuhan vegetasi yang lebat dan beragam, termasuk pohon-pohon tinggi, pepohonan, dan tanaman epifit.
5. Kelembaban Tinggi: Iklim Af juga ditandai dengan kelembaban yang tinggi sepanjang tahun. Kehadiran curah hujan yang konstan menghasilkan tingkat kelembaban udara yang tinggi.
6. Sinar Matahari yang Kuat: Daerah dengan iklim Af sering mengalami sinar matahari yang kuat sepanjang tahun, karena mereka terletak di sekitar khatulistiwa atau di dekatnya.
7. Cuaca Tropis: Iklim Af cenderung memiliki cuaca tropis dengan kehadiran awan yang sering, potensi hujan deras, dan angin lembut.
Iklim Af sering ditemukan di beberapa bagian Afrika, seperti bagian tengah dan barat Afrika Tengah, sebagian besar daerah Kongo, bagian selatan dan barat Afrika Barat, bagian timur laut Brasil, dan beberapa wilayah di Pasifik seperti Kepulauan Solomon dan Vanuatu.
Di Indonesia wilayah iklim Af ada di Sumatera, sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Iklim Am
Tipe iklim Am dalam klasifikasi iklim Koppen adalah iklim tropis muson. Berikut adalah beberapa ciri khas iklim Am:
1. Suhu Tinggi Sepanjang Tahun: Iklim Am ditandai dengan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Suhu rata-rata bulanan biasanya melebihi 18 derajat Celsius (64,4 derajat Fahrenheit) sepanjang tahun.
2. Musim Kemarau dan Musim Hujan yang Jelas: Iklim Am memiliki dua musim yang terlihat dengan jelas, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau biasanya lebih kering, sementara musim hujan memiliki curah hujan yang lebih tinggi.
3. Curah Hujan Tinggi: Meskipun terdapat musim kemarau, iklim Am tetap memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Curah hujan tahunan biasanya melebihi 1.500 mm (59 inci) dan sering kali melebihi 2.000 mm (78,7 inci).
4. Cuaca Tropis: Iklim Am cenderung memiliki cuaca tropis dengan kehadiran awan yang sering, potensi hujan deras, dan angin lembut. Curah hujan yang tinggi sering terjadi dalam bentuk hujan lebat dan badai petir.
5. Vegetasi Hutan Hujan dan Sabana: Wilayah dengan iklim Am dapat mendukung pertumbuhan hutan hujan tropis yang lebat, terutama pada musim hujan. Namun, di beberapa wilayah dengan iklim Am yang memiliki musim kemarau yang lebih panjang, terdapat vegetasi sabana yang lebih kering dengan rumput tinggi dan pepohonan yang jarang.
6. Kelembaban Tinggi: Iklim Am ditandai dengan kelembaban yang tinggi sepanjang tahun. Kehadiran curah hujan yang konstan dan tingkat kelembaban udara yang tinggi menyebabkan lingkungan yang lembab.
7. Penyimpangan Muson: Iklim Am seringkali terkait dengan pola muson, yaitu perubahan arah angin yang membawa curah hujan pada musim tertentu. Pola muson dapat bervariasi di berbagai wilayah yang memiliki iklim Am.
Iklim Am umumnya ditemukan di beberapa bagian Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika Barat, dan Asia Tenggara. Beberapa contoh daerah dengan iklim Am adalah Pantai Pantai Brazil, Bagian Timur Kosta Rika, Pantai Karibia Kolumbia, dan sebagian besar wilayah Amazon di Amerika Selatan.
Di Indonesia wilayah iklim Am ada di Jawa, Madura, Bali dan sebagian Sulawesi
Iklim Aw
Tipe iklim Aw dalam klasifikasi iklim Koppen adalah iklim tropis muson dengan musim kemarau yang lebih panjang. Berikut adalah beberapa ciri khas iklim Aw:
1. Suhu Tinggi Sepanjang Tahun: Iklim Aw ditandai dengan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Suhu rata-rata bulanan biasanya melebihi 18 derajat Celsius (64,4 derajat Fahrenheit) sepanjang tahun.
2. Musim Kemarau yang Panjang: Salah satu ciri utama iklim Aw adalah keberadaan musim kemarau yang lebih panjang dibandingkan dengan iklim Am. Musim kemarau ini bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga setengah tahun. Pada musim kemarau, curah hujan cenderung sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.
3. Musim Hujan yang Terkonsentrasi: Musim hujan dalam iklim Aw biasanya lebih pendek dibandingkan dengan musim kemarau, tetapi curah hujan yang jatuh selama musim hujan cukup signifikan. Hujan sering kali turun dalam hujan lebat dan badai petir yang intens.
4. Vegetasi Savana: Iklim Aw sering dihubungkan dengan vegetasi savana yang khas. Vegetasi savana terdiri dari rumput tinggi yang lebih tahan terhadap musim kemarau, ditambah dengan beberapa pohon yang jarang atau tersebar.
5. Kelembaban yang Tinggi: Iklim Aw cenderung memiliki kelembaban yang tinggi sepanjang tahun, terutama selama musim hujan. Tingkat kelembaban yang tinggi terkait dengan suhu tinggi, curah hujan yang signifikan, dan kehadiran vegetasi yang lebat.
6. Pola Muson yang Terkait: Seperti iklim Am, iklim Aw juga dapat terkait dengan pola muson yang mengalami perubahan arah angin dan membawa curah hujan pada musim tertentu. Pola muson dalam iklim Aw dapat bervariasi tergantung pada lokasi geografis.
Iklim Aw umumnya ditemukan di beberapa bagian Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika Barat, dan Asia Tenggara. Contoh daerah dengan iklim Aw termasuk sebagian besar bagian Pantai Teluk Meksiko, sebagian besar wilayah Brasil, Kepulauan Karibia, dan wilayah Sudan Selatan dan Kenya di Afrika.
Di Indonesia iklim Aw ada di wilayah Nusa Tenggara, Jawa Timur di bagian ujung timur (TN Baluran dan Alas Purwo) dan Pulau Timor.