Yok masih semangat kita bahas lagi kunci jawaban soal simulasi OSK Geografi 2023, dan jangan lupa untuk selalu pantengin blog ini dan share postingannya ke teman-teman.
Soal geografi itu sekarang lebih banyak ke seputar permasalahan nyata yang menjadi tantangan manusia saat ini dan di masa depan.
61. Globalisasi sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, salah satu contoh perdagangan internasional global adalah adanya ....
a. silk road
b. silk trading
c. silk global
d. international trading
e. global trading
Kunci
Jawaban yang tepat adalah a. Silk Road.
Silk Road adalah jaringan perdagangan yang membentang dari Tiongkok hingga Eropa selama ribuan tahun, dimulai pada abad ke-2 SM dan berakhir pada abad ke-18. Rute ini digunakan untuk mengirimkan barang-barang seperti sutra, rempah-rempah, teh, dan barang-barang mewah lainnya antara Asia dan Eropa. Ini adalah contoh perdagangan internasional global yang ada sejak zaman dahulu sebelum era globalisasi modern.
62. Perhatikan gambar!
Gambar menunjukkan peta tata guna lahan di Provinsi Kalimantan Tengah. Mengacu pada penggunaan lahan yang ada, sistem pertanian yang kemungkinan diterapkan di provinsi Kalimantan Tengah adalah ....
a. pertanian terpadu
b. kehutanan terpadu
c. perkebunan terpadu
d. pertambangan terpadu
e. perikanan terpadu
Kunci
Karena lahan didominasi oleh perkebunan sawit dan hutan maka perkebunan terpadu jawabannya. Perkebunan merupakan salah satu sektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan di Kalimantan Tengah. Sebagai provinsi dengan luas lahan yang masih sangat luas, Kalimantan Tengah memiliki potensi besar untuk mengembangkan perkebunan. Sistem pertanian yang dapat diterapkan di Kalimantan Tengah adalah perkebunan terpadu, yaitu suatu sistem yang mengkombinasikan pertanian dengan perkebunan tanaman komersial yang dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi petani dan masyarakat sekitar.
Perkebunan terpadu dapat memberikan manfaat ganda, yaitu dapat menghasilkan produk komersial dan makanan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitar. Selain itu, sistem ini juga dapat mengurangi tekanan terhadap hutan dan lingkungan alam di Kalimantan Tengah.
63. Perhatikan gambar!
Lahan pasang surut merupakan salah satu lahan yang berada di zona sekitar pantai yang ditandai dengan adanya pengaruh langsung limpasan air pasang surut laut atau hanya berpengaruh pada muka air tanah. Lahan ini terdapat di pulau Kalimantan dan dicirikan oleh topografi yang relatif datar dan terbagi ke dalam beberapa tipe luapan. Pada tipe luapan A (ditandai kotak) lahan selalu terluapi air baik pada waktu pasang besar maupun pasang kecil baik pada musim hujan maupun kemarau. Tipe pertanian yang dapat dikembangkan pada wilayah lahan ini adalah ...
a. sawah
b. tambak
c. sawah dan tambak
d. hutan
e. hutan dan tambak
Kunci
Jawaban yang tepat adalah c. sawah dan tambak.
Tipe luapan yang selalu terluapi air baik pada waktu pasang besar maupun pasang kecil baik pada musim hujan maupun kemarau disebut sebagai daerah rawa. Wilayah rawa umumnya memiliki ketinggian yang rendah dan sering kali tergenang air. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan di wilayah rawa, pertanian yang dapat dikembangkan adalah sawah dan tambak.
Sawah dapat dibangun dengan membuat saluran air untuk mengairi lahan secara teratur, sehingga tanaman padi dapat tumbuh dengan baik. Sedangkan tambak dapat dibangun dengan membuat kanal-kanal untuk mengalirkan air laut ke dalam tambak secara teratur, sehingga dapat dipanen berbagai jenis ikan, udang, dan kerang.
Dalam hal ini, pengembangan pertanian yang sesuai dengan kondisi wilayah lahan dapat memberikan manfaat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
64. Perhatikan gambar!
Proses akulturasi yang mungkin terjadi pada wilayah yang ada di peta adalah ...
a. asimilasi
b. separasi
c. marginalisasi
d. integrasi
e. asosiasi
Kunci
Akulturasi, asimilasi, separasi, marginalisasi, integrasi, dan asosiasi adalah konsep yang berhubungan dengan hubungan antara kelompok budaya yang berbeda. Perbedaan antara konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:
1. Akulturasi: proses di mana kelompok budaya yang berbeda saling memengaruhi satu sama lain dalam aspek budaya seperti bahasa, agama, makanan, dan gaya hidup. Dalam akulturasi, masing-masing kelompok budaya tetap mempertahankan identitas budayanya, tetapi juga mengadopsi unsur-unsur budaya dari kelompok budaya lain.
2. Asimilasi: proses di mana kelompok budaya yang berbeda menggabungkan budaya mereka menjadi satu kesatuan budaya yang homogen. Dalam asimilasi, kelompok budaya yang lebih kecil atau lemah cenderung menyerap budaya kelompok budaya yang lebih besar atau kuat. Proses asimilasi dapat menyebabkan hilangnya identitas budaya kelompok budaya yang lebih kecil atau lemah.
3. Separasi: proses di mana kelompok budaya yang berbeda mempertahankan identitas budayanya masing-masing dan menghindari interaksi dengan kelompok budaya lain. Dalam separasi, kelompok budaya yang berbeda hidup berdampingan, tetapi tidak saling berinteraksi atau bersatu.
4. Marginalisasi: proses di mana kelompok budaya yang lebih lemah atau kurang berkuasa ditempatkan di luar pusat kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat yang lebih besar. Dalam marginalisasi, kelompok budaya yang lebih lemah atau kurang berkuasa seringkali terpinggirkan dari kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat yang lebih besar.
5. Integrasi: proses di mana kelompok budaya yang berbeda saling bergaul dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam integrasi, kelompok budaya yang berbeda mempertahankan identitas budayanya masing-masing, tetapi juga bersatu dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat yang lebih besar.
6. Asosiasi: proses di mana kelompok budaya yang berbeda hidup berdampingan dan saling berinteraksi secara positif tanpa mengubah identitas budaya masing-masing. Dalam asosiasi, kelompok budaya yang berbeda tetap mempertahankan identitas budayanya masing-masing, tetapi juga bersatu dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat yang lebih besar.
Kalau melihat simbol di peta, saya lebih mengarah jawaban ke opsi asosiasi.
65. Banyak cara dilakukan orang untuk mengklasifikasian iklim di Indonesia. Salah satu prinsip yang harus dipegang ketika melakukan klasifikasi iklim adalah kesederhanaan dan klasifikasi ini banyak digunakan dalam bidang pertanian di Indonesia. Klasifikasi iklim yang dimaksud adalah ...
a. Thornthwaite
b. Oldeman
c. Junghuhn
d. Koppen
e. Smith Ferguson
Kunci
Klasifikasi Oldeman didasarkan pada kriteria bulan basah dan juga bulan kering menurut iklim hujan. Kriteria dalam klasifikasi ini didasarkan pada penghitungan bulan basah (BB), bulan lembab (BL), dan bulan kering (BK) dengan batasan peluang hujan, hujan efektif, dan kebutuhan air tanaman.
Ada 5 tipe iklim menurut Oldeman yaitu:
Iklim A: bulan basah lebih dari 9 kali berturut-turut.
Iklim B: bulan basah 7-9 kali berturut-turut.
Iklim C: bulan basah 5-6 kali berturut-turut.
Iklim D: bulan basah 3-4 kali berturut-turut.
Iklim E: kurang dari 3 bulan basah berturut-turut.
66. Posisi Balikpapan Kalimantan Timur yang berada di dekat pantai menyebabkan iklim di wilayah tersebut dipengaruhi oleh keberadaan laut di sekitarnya. Ini berbeda dengan Palangkaraya di pedalaman Kalimantan yang iklimnya banyak mendapatkan pengaruh daratan. Selain faktor tersebut yang mengontrol iklim di kedua wilayah tersebut adalah ...
a. topografi
b. kecepatan angin
c. curah hujan
d. lokasi tekanan rendah semi permanen
e. front
Kunci
Selain faktor posisi geografis (dekat laut atau di pedalaman), faktor lain yang dapat mengontrol iklim di Balikpapan dan Palangkaraya adalah topografi. Topografi atau relief wilayah dapat mempengaruhi aliran udara dan menghasilkan perbedaan suhu antara wilayah yang berada di dataran rendah dan yang berada di dataran tinggi. Selain itu, kecepatan angin, curah hujan, lokasi tekanan rendah semi permanen, dan front juga dapat mempengaruhi iklim di kedua wilayah tersebut. Namun, faktor utama yang membedakan iklim di Balikpapan dan Palangkaraya adalah posisi geografisnya (dekat laut atau di pedalaman).
67. Erupsi Gunung Api Cumbre Vieja di Pula La Palma termasuk tipe ...
a. Vulcanian
b. Plinian
c. Strombolian
d. Hawaiian
e. Pelee
Kunci
Erupsi Gunung Api Cumbre Vieja di Pula La Palma termasuk tipe erupsi Strombolian. Cirinya adalah erupsi bertahap dengan kolom letusan tidak begitu besar dan eksplosif namun intens menghasilkan aliran lava ke lereng hingga ke lepas pantai. Erupsi vulkanian seringkali menghasilkan material vulkanik seperti abu vulkanik, bom vulkanik, dan tefra (material halus hasil dari ledakan vulkanik). Sedangkan erupsi Plinian ditandai dengan letusan besar dan kuat dengan keluarnya kolom abu vulkanik tinggi ke atmosfer dan suara ledakan yang keras. Erupsi Strombolian ditandai dengan letupan kecil dan teratur dengan keluarnya gas dan tefra dari kawah vulkanik yang aktif. Erupsi Hawaiian terjadi ketika lava encer mengalir keluar dari kawah vulkanik dan menghasilkan aliran lava yang lambat. Sedangkan erupsi Pelee terjadi ketika letupan kuat dan melepaskan awan piroklastik yang sangat panas dan bergerak cepat.
 |
| Erupsi Gunung Api Cumbre Vieja |
68. Di bawah ini peta tata guna lahan (kiri) dan peta erosi DAS Citarum (kanan).
Pengelolaan DAS Citarum perlu melihat hubungan antara Penggunaan Lahan tahun 2022 dengan Peta Tingkat Erosi DAS Citarum Hulu. Dari kedua peta di atas, tingkat erosi sangat besar dipengaruhi penggunaan lahan jenis ...
a. perkebunan, hutan, fasilitas umum
b. hutan, sawah, fasilitas umum
c. sawah, lahan terbuka, tegalan
d. industri, fasilitas umum perkebunan
e. lahan terbuka, hutan, perkebunan
Kunci
Kalau lihat sekilas perbandingan titik paling hitam dengan legenda di peta tata guna lahan, jawaban lebih ke opsi C.
69. Korban bencana di setiap daerah sangat variatif. Korban bencana gempa bumi sebagian besar disebabkan faktor berikut ...
a. kuatnya getaran gempa
b. material penyusun lokasi yang lunak
c. rapuhnya bahan induk tanah
d. terjadinya likuifaksi
e. buruknya konstruksi bangunan
Kunci
Korban bencana gempa bumi sebagian besar disebabkan oleh buruknya konstruksi bangunan. Gempa bumi sendiri memang dapat menimbulkan getaran dan goncangan yang kuat, namun kekuatan tersebut tidak selalu berarti pasti menimbulkan korban jiwa. Bangunan yang dibangun dengan material yang buruk, tidak memenuhi standar keamanan bangunan, atau tidak dirancang secara tepat untuk menahan guncangan gempa, dapat dengan mudah roboh dan menimbulkan korban jiwa. Selain itu, terjadinya likuifaksi (ketika tanah berubah menjadi lumpur akibat getaran gempa) juga dapat menambah risiko kerusakan dan korban jiwa. Meskipun faktor-faktor lain seperti kuatnya getaran gempa, material penyusun lokasi yang lunak, dan rapuhnya bahan induk tanah juga dapat mempengaruhi risiko kerusakan dan korban jiwa akibat gempa bumi, namun faktor utama yang menyebabkan korban jiwa adalah buruknya konstruksi bangunan.
70. Pemanfaatan batubara sebagai sumber pembangkit listrik di pulau Jawa menimbulkan dampak lingkungan sistemik di pulau Kalimantan berupa ...
a. pembukaan hutan, erosi tanah berlebihan, pendangkalan muara
b. hilangnya cadangan tambang, perubahan relief, pemanasan udara
c. pembukaan hutan, hilangnya satwa liar, penurunan kualitas tanah
d. kesejahteraan masyarakat rendah, penggundulan hutan, konflik
e. penurunan kualitas tanah, kualitas air, kualitas hidup masyarakat
Kunci
Pemanfaatan batubara sebagai sumber pembangkit listrik di Pulau Jawa dapat menimbulkan dampak lingkungan sistemik di Pulau Kalimantan berupa pembukaan hutan, erosi tanah berlebihan, dan pendangkalan muara. Kegiatan penambangan batubara dan pengangkutan batubara menggunakan kapal besar dapat menyebabkan pengurangan vegetasi dan merusak ekosistem hutan. Erosi tanah berlebihan dapat terjadi akibat penggundulan hutan, yang mengakibatkan penurunan kualitas tanah dan kualitas air. Selain itu, akibat pengangkutan batubara menggunakan kapal besar, muara-muara di sekitar lokasi penambangan dapat mengalami pendangkalan yang berpotensi merusak ekosistem pesisir dan kualitas hidup masyarakat setempat.
Lanjut: Soal No 71-80
