Pembahasan Kunci OSK Geografi 2014 No 1-5 - Guru Geografi
News Update
Loading...

Kamis, Maret 16

Pembahasan Kunci OSK Geografi 2014 No 1-5

Karena banyak request bahas soal jadi kali ini saya coba lagi bahas kunci jawaban OSK Geografi 2014 ya teman-teman.

Jangan lupa untuk share postingan blog ini ke teman-teman lain di grup sekolah. Semakin banyak berlatih soal maka kemampuan kamu pasti akan semakin cepat meningkat.

Note: Kalau ada kunci yang salah, silahkan koreksi saja ya karena ini hasil telaah pribadi dari berbagai sumber.


1. Jika kita bandingkan antara jumlah unsur cuaca (UC) dan unsur iklim (UI), manakah pernyataan berikut yang benar:
a. UC < UI
b. UC = UI
c. UC > UI
d. UC ≥ UI
e. UC ≤ UI

Kunci
Cuaca dan iklim pada dasarnya adalah keadaan atmosfer, indikator utama pembeda hanya pada aspek waktu. Cuaca adalah gejala atmosfer dalam waktu singkat sementara iklim adalah gejala cuaca dalam waktu yang relatif panjang.

Indikator cuaca dan iklim pada dasarnya sama, secara umum adalah enam unsur cuaca iklim yaitu suhu, tekanan udara, angin, kelembaban, presipitasi dan perawanan.

2. Hutan hujan tropis dapat dijumpai di wilayah:
a. Kutub
b. Philippina
c. Singapura
d. Indonesia
e. Australia

Kunci
Hutan tropis pastinya banyak dijumpai di wilayah ekuator seperti Indonesia, Papua Nugini, Brasil, Ekuador, Bolivia, Peru, Malaysia, Afrika bagian tengah.

3. Topan Haiyan yang melanda Philippina beberapa waktu yang lalu telah mengundang perhatian dunia karena kedahsyatannya. Untuk menyatakan tingkat kekuatan topan dikenal skala yang disebut sebagai:
a. Skala Beaufort
b. Skala Unagi
c. Skala Saffir-Simpson
d. Skala Fujita
e. Skala Hadley

Kunci
Skala angin topan Saffir-Simpson (SSHWS), sebelumnya dinamakan skala topan Saffir-Simpson (SSHS), mengklasifikasikan angin topan – Topan tropis Belahan Barat – yang memiliki intensitas lebih tinggi dari depresi tropis dan badai tropis – ke dalam lima kategori dibedakan oleh intensitas angin berkelanjutannya.

Skala angin topan Saffir–Simpson didasarkan pada angin rata-rata tertinggi selama rentang waktu satu menit dan secara resmi hanya digunakan untuk menggambarkan angin topan yang terbentuk di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik utara di sebelah timur Garis Tanggal Internasional.
Skala Angin Topan


4. Anomali memanasnya suhu permukaan laut di lautan Pasifik ekuator bagian tengah dan timur yang berdampak pada cuaca dan iklim dunia disebut:
a. La Nina
b. El Nino
c. Dipole Mode
d. Monsoon
e. Sirkulasi Walker

Kunci
Kalau memanasnya suhu perairan Pasifik ekuator bagian tengah dan timur disebut El Nino, sementara kalau mendingin disebut La Nina. Dampak El Nino bagi Indonesia adalah kemarau panjang, sementara dampak La Nina bagi Indonesia adalah hujan lebat.

5. Pola curah hujan yang umumnya terjadi di wilayah Indonesia di sebelah selatan ekuator lebih banyak dipengaruhi oleh:
a. Monsoon
b. Dipole mode
c. ENSO
d. Sirkulasi Walker
e. Sirkulasi Lokal

Kunci
Dipole mode itu pada dasarnya sama dengan El Nino La Nina yaitu "anomali atmosfer", namun lokasinya di Samudera Hindia. Nah curah hujan di selatan ekuator Indonesia kan dekat dengan Samudera Hindia, jadi faktor pengontrol salah satunya Dipole Mode.

Ada dipole mode negatif dan postif.  Jika pusat panas berada di bagian timur perairan Hindia, maka disebut “Dipole Mode Negatif” sedangkan apabil pusat panas berada di bagian barat disebut “Dipole Mode Positif.

Kondisi panas permukaan laut akan memicu evaporasi sehingga potensi pertumbuhan awan hujan tinggi, jadi korelasinya itu saja. Bisa disimpulkan sendiri nanti kemana interelasinya. 

Fenomena Dipole Mode
Gambar: wikipedi, https://kadarsah.files.wordpress.com/
Baca Juga
Post ADS 1

Yuk Sebarkan Artikel Ini

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close