Perubahan iklim adalah fenomena nyata yang terjadi karena berbagai faktor terutama meningkatnya global warming.
Intensitas kegiatan manusia selama ribuan tahun ini membuat kadar gas rumah kaca meningkat waktu ke waktu dan mengubah sistem iklim.
Berikut ini beberapa parameter statistik yang digunakan untuk mengukur perubahan iklim.
Suhu rata-rata: Suhu rata-rata di seluruh dunia telah meningkat selama beberapa dekade terakhir, yang dapat dilihat dari data historis suhu rata-rata.
Curah hujan: Perubahan curah hujan dapat dilacak dengan menganalisis data curah hujan historis, yang dapat menunjukkan perubahan dalam frekuensi dan intensitas hujan.
Kelembaban: Kelembaban relatif dapat dilacak dengan menganalisis data kelembaban relatif historis, yang dapat menunjukkan perubahan dalam tingkat kelembaban di suatu wilayah.
Angin: Kecepatan dan arah angin dapat dilacak dengan menganalisis data historis angin, yang dapat menunjukkan perubahan dalam tingkat kecepatan dan arah angin.
Es: Perubahan dalam jumlah es di daerah-daerah seperti Kutub Utara dan Selatan dapat dilacak dengan menganalisis data historis jumlah es.
Lautan: Perubahan dalam tinggi permukaan laut dan suhu laut dapat dilacak dengan menganalisis data historis tinggi permukaan laut dan suhu laut.
Keberlangsungan hidup: Perubahan dalam tingkat keberlangsungan hidup spesies dapat dilacak dengan menganalisis data historis tingkat keberlangsungan hidup spesies.
Perubahan tipe cuaca ekstrem : seperti kekeringan, banjir, badai, dan lainnya dapat dilacak dengan menganalisis data historis peristiwa cuaca ekstrem.
Semua parameter ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi perubahan iklim yang terjadi dan dapat digunakan untuk membuat proyeksi iklim di masa depan. Namun perlu diingat bahwa analisis data harus dilakukan oleh ahli iklim dan dilakukan dengan metode yang benar untuk mendapatkan hasil yang valid dan dapat dipercaya.
Gambar: wikipedia.