Litosfer adalah bagian bumi yang padat dan berada paling luar, meliputi bagian atas berupa mantel dan kerak bumi yang rapuh. Litosfer ini dibatasi oleh astenosfer di lapisan mantel bagian bawah.
Litosfer bersifat elastis karena tersusuan atas batuan namun tidak kental. Astenosfer bersifat kental dan dapat mengalir. Litosfer terbagi menjadi kerak benua dan kerak samudera.
Litosfer mengacu pada kulit yang kaku dan terluar di Bumi. Komposisinya adalah kerak dan bagian mantel atas. Kita dapat membedakan kerak dan bagian atas dan mantel atas dasar sifat kimia dan mineralogi.
Bagian paling atas dari litosfer yang secara kimia bereaksi terhadap atmosfer, hidrosfer, dan biosfer melalui proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedosfer. Bagian atas litosfer adalah tempat hidup manusia dan mahluk hidup lain.
Fitur paling terkenal yang terkait dengan litosfer Bumi adalah aktivitas tektonik. Aktivitas tektonik menggambarkan interaksi lempengan besar litosfer yang disebut lempeng tektonik.
Litosfer dibagi menjadi lempeng tektonik termasuk Amerika Utara, Karibia, Amerika Selatan, Scotia, Antartika, Eurasia, Arab, Afrika, India, Filipina, Australia, Pasifik, Juan de Fuca, Cocos, dan Nazca.
Sebagian besar aktivitas tektonik terjadi di batas lempeng-lempeng ini, di mana mereka mungkin bertabrakan, terkoyak, atau meluncur satu sama lain. Pergerakan lempeng tektonik dimungkinkan oleh energi termal (panas) dari bagian mantel litosfer. Energi panas membuat batuan litosfer lebih elastis.
Aktivitas tektonik bertanggung jawab atas beberapa peristiwa geologis paling dramatis di Bumi: gempa bumi, gunung berapi, orogeni (pembentukan gunung), dan parit laut dalam semuanya dapat dibentuk oleh aktivitas tektonik di litosfer.
Aktivitas tektonik dapat membentuk litosfer itu sendiri dari hasil perenggangan (batas divegen) lempeng tengah samudera maupun di darat.
Litosfer yang dingin dan rapuh hanyalah salah satu dari lima “bola” besar (geosfer) yang membentuk lingkungan Bumi. Geosfer lainnya adalah biosfer (makhluk hidup di Bumi); kriosfer (daerah beku Bumi, termasuk es dan tanah beku); hidrosfer (air cair Bumi); dan atmosfer (udara yang mengelilingi planet kita). Bola-bola ini berinteraksi untuk memengaruhi beragam elemen seperti salinitas laut, keanekaragaman hayati, dan bentang alam.
Misalnya, pedosfer adalah bagian dari litosfer yang terbuat dari tanah dan kotoran. Pedosfer diciptakan oleh interaksi litosfer, atmosfer, kriosfer, hidrosfer, dan biosfer. Batuan litosfer yang sangat besar dan keras dapat dihancurkan menjadi bubuk oleh gerakan gletser (cyrosphere) yang kuat. Pelapukan dan erosi yang disebabkan oleh angin (atmosfer) atau hujan (hidrosfer) juga dapat merusak batuan di litosfer. Komponen organik biosfer, termasuk sisa tumbuhan dan hewan, bercampur dengan batuan yang tererosi ini untuk menciptakan tanah yang subur—pedosfer.
Litosfer juga berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan kriosfer untuk memengaruhi perbedaan suhu di Bumi. Pegunungan tinggi, misalnya, seringkali memiliki suhu yang jauh lebih rendah daripada lembah atau bukit. Barisan pegunungan litosfer berinteraksi dengan tekanan udara atmosfer yang lebih rendah dan presipitasi hidrosfer yang bersalju untuk menciptakan zona iklim yang sejuk atau bahkan sedingin es. Zona iklim suatu wilayah, pada gilirannya, memengaruhi adaptasi yang diperlukan untuk organisme di biosfer kawasan itu.