Hari ini gempa tektonik terjadi lagi dengan episentrum di wilayah Sukabumi pada kedalaman 100 km lebih. Gempa kali ini tidak begitu merusak meski kekuatannya cukup besar, beda dengan gempa Cianjur yang merusak.
Mengapa hal itu terjadi?. Ini karena pusat gempa Sukabumi hari ini yang terjadi di zona dalam. Dalam kamus geologi zona tersebut dinamakan zona Wadati-Benioff.
Pada 1920-an, peneliti Jepang Kiyoo Wadati pertama kali menyadari hal penting tentang gempa bumi fokus dangkal di dekat zona palung laut dalam. Sebuah bidang fokus gempa turun di bawah lempeng utama. Semakin jauh dari zona palung, semakin dalam titik gempa tersebut.
Setelah Perang Dunia II, Hugo Benioff mempelajari lebih jauh tentang zona tersebut. Pada tahun 1954, ia mengusulkan bahwa bidang gempa bumi yang menurun adalah hasil dari subduksi dasar rembesan di bawah benua.
Dengan cara ini realitas yang benar-benar ada dan terbukti secara ilmiah digabungkan dengan hipotesis yang meragukan. Saat ini tidak mungkin untuk membedakan zona yang ditemukan dari profesor Wadati dan memaksakan ide untuk subduksi. Jadi Hugo Benioff mencegah rasionalisasi lebih lanjut dari fenomena ini.
Zona Benioff, kadang-kadang disebut sebagai zona seismik atau bidang seismik, adalah konsentrasi hiposenter gempa yang menjorok dalam bumi yang memanjang hingga 700 km ke bawah kerak benua. Gambarnya cek di bawah ini.
 |
| Lokasi Zona Benioff |
Dinamai setelah Hugo Benioff, yang pertama kali mendeskripsikannya secara rinci (Benioff, 1949). Zona Benioff terjadi di bawah sistem busur modern yang dimulai tepat di bawah parit samudra. Sudut kemiringan berkisar dari sekitar 30 hingga 90°, rata-rata sekitar 45°.
Dalam istilah tektonik lempeng, Zona Benioff merupakan tempat konvergen lempeng dan sering disebut sebagai zona subduksi. Meskipun lebih jarang daripada gempa bumi dangkal, gempa bumi yang lebih dalam di zona Benioff berkekuatan hingga 8 Magnitude.
Akan tetapi karena kedalamannya yang jauh dari permukaan tanah bagian atas maka meskipun kekuataan magnitudenya besar tapi dampak di permukaan tidak begitu besar merusak seperti gempa sesar dangkal.
