Aglomerasi memiliki makna berbeda dalam ilmu geografi. Dalam geografi perkotaan, aglomerasi merujuk pada sebuah konsentrasi pemukiman yang besar.
Dalam geografi ekonomi, aglomerasi mengacu pada kecenderungan suatu produsen dalam industri tertentu untuk mengelompok dalam satu kawasan.
Daam geografi perkotaan, aglomerasi adalah istilah luas atau umum untuk mengidentifikasi wilayah pengembangan perkotaan yang luas.
Aglomerasi sering pula dikaitakan dengan konurbasi, wilayah metropolitan atau metropolis. Tidak ada definisi jelas untuk menjelaskan seberapa besar konsentrasi perkotaan harus dimasukan dalam kategori aglomerasi.
Bagi ahli geografi ekonomi aglomerasi menandakan kecenderungan satuan produksi ekonomi untuk dikelompokkan bersama di lokasi yang sama. Pengelompokan ini memberikan banyak keuntungan ekonomi potensial, termasuk mencapai ekonomi skala, pemanfaatan struktur transportasi umum, pengiriman dan transportasi yang lebih rendah biaya antara perusahaan yang membuat produk khusus, konsentrasi dan transfer modal dan tenaga kerja, dan peningkatan komunikasi di antara berbagai unit.
Aglomerasi industri di Cikarang |
Tipe aglomerasi ekonomi terjadi di dekat atau di wilayah metropolitan besar, difasilitasi oleh
kumpulan modal, tenaga kerja, dan konsumen berada di sana. Aglomerasi meningkatkan
keuntungan yang dibawa oleh apa yang disebut efek jaringan, yang sering menghasilkan
biaya operasi dari peningkatan persaingan di antara pemasok, yang lebih besar dan lebih banyak
kumpulan karyawan potensial yang beragam, dan menarik lebih banyak konsumen
ke lokasi pusat.
Yang terakhir ini dapat diilustrasikan secara sederhana dengan pengelompokan SPBU di sekitar persimpangan pusat di sebuah kota. Meskipun setiap stasiun bersaing langsung dengan yang lain di lokasi ini, cluster stasiun karena banyaknya calon pelanggan yang sering mengunjungi lokasi.
Aglomerasi adalah fenomena yang sering dikaitkan dengan produksi barang-barang canggih dan bernilai tinggi yang membutuhkan pasokan tenaga kerja yang terampil secara teknis dan masukan dari berbagai komponen dalam perakitan produk akhir. Ppembuatan mobil adalah proses yang biasanya ditandai dengan adanya suatu aglomerasi.
Karena produksi mobil membutuhkan kualitas tinggi dalam jumlah besar baja, pabrik mobil, setidaknya di masa-masa awal industri, sering terletak di dekat fasilitas manufaktur besi dan baja, atau setidaknya dekat dengan rel kereta api atau transportasi air yang dapat digunakan untuk membawa baja ke pabrik dengan harga yang relatif rendah biaya.
Industri otomotif juga membutuhkan produksi dalam jumlah besar produk khusus, seperti ban, kaca otomotif, dll., dan perusahaan pemasok komoditas ini secara alami berkumpul di ruang geografis yang sama dengan mereka klien utama, yang pada gilirannya sering menarik bisnis tambahan yang melayani produsen ini, yang mengarah ke aglomerasi tambahan.
Contoh fenomena ini bisa terlihat dari munculknya klaster industri otomotif di wilayah Cikarang Kabupaten Bekasi.