Salah satu jenis batuan beku ekstrusif yang umum ditemukan adalah batu apung. Batu apung adalah batuan berpori dengan komposisi riolit.
Batu apung mengandung kristal berukuran mikro dari jenis silikat seperti feldspar dan ferro magnesium dan juga beberapa jenis kaca.
Tekstur batu apung biasanya memiliki lubang udara atua vesikuler yang menyerupai buih atau busa. Batuan ini memiliki tekstur sangat scoriaceous dengan banya lubang atau rongga.
Lubang-lubang udara ini kadang bergabung membentuk saluran memanjang di seluruh permukaan batuan. Zeolit dapat mengisi rongga ini. Kepadatan batu apung sangat rendah sehingga dapat dengan mudah mengambang di air
Batu apung terbentuk saat letusan gunung api riolitik dimana material dari lubang kepundan dilontarkan ke udara sangat jauh dan kontak dengan udara di sekitar. Hal inilah yang mengakibatkan banyaknya lubang vesikuler terbentuk.
Batu apung banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan manusia seperti bahan kosmetik karena dapat menghilangkan sel kulit mati dan mencerahkan kulit. Selain itu batu apung bisa dimanfaatkan untuk campuran kosntruksi beton bangunan.
Berikut ini spesifikasi batu apung:
Grup: Batuan beku
Asal: Ekstrusif
Ukuran butir: Halus
Bentuk kristal: Anhedral
Klasifikasi: Felsic ke mafic
Proses terbentuk: Erupsi eksplosif
Warna: Sedang