Tanah adalah salah satu komponen penting dalam kehidupan kita di permukaan bumi. Pada dasarnya tanah itu berasal dari pelapukan batuan baik itu batuan vulkanik maupun organik seperti karang.
Kita akan lihat definisi tanah dan faktor pembentukkannya. Tanah dalam bahasa Inggris adalah soil.
Tanah (Soil) adalah suatu tubuh alam yang terbentuk dari campuran hasil pelapukan batuan (anorganik), organik, air dan udara yang menempati bagian paling atas dari litosfer.
Tubuh tanah terdiri atas batuan yang telah mengalami pelapukan, kemudian bercampur dengan sisa-sisa bahan organik, air, udara, dan mengalami proses fisika dan kimia membentuk lapisan tanah. Lapisan tanah yang menempati bagian paling atas litosfer ini disebut juga pedosfer.
Lalu apa saja sih komponen tanah itu?. Setidaknya ada 5 komponen tanah yang utama yaitu:
1. Mineral (Fraksi Organik) yaitu hasil rombakan bahan batuan dan bahan anorganik di permuaan bumi.
2. Bahan Organik / Humus yaitu sisa-sisa jasad renik tanaman, binatang atau kotoran binatang.
3. Air
4. Udara
5. Mikroorganisme/pengurai seperti cacing tanah, bakteri, jamur
Faktor Pembentuk Tanah
Setiap tempat tentu memiliki jenis tanah berbeda satu sama lain baik dari segi jenis, warna, ketebalan dan lainnya. Nah hal ini dikarenakan faktor pembentukan tanah bervariasi dan setiap tempat memiliki perbedaan kombinasi faktor pembentuk tanah tersebut.
Faktor pembentukkan tanah adalah batuan induk, iklim, topografi, organisme dan waktu. Mari kita bahas lebih detail berikut ini:
1. Batuan Induk
Bahan induk tanah adalah batuan. Bahan induk tanah terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk lalu mengalami pelapukan (weathering) menjadi tanah.
Tanah sebagian besar akan memperliatkan sifat (utamanya kimia) yang sama dengan batuan induknya. Contoh tanah kapur akan memiliki kandungan kimia Kalsium Karbonat sama dengan batu kapur.
2. Iklim
Unsur-unsur iklim utama yang mempengaruhi proses pembentukan tanah adalah suhu dan curah hujan. Suhu berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Sedangkan curah hujan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah. Pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam.
Tanah yang berkembang di iklim arid/kering tentu akan berbeda dengan tanah yang berkembang di iklim humid/basah.
3. Topografi
Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi terhadap tebal atau tipisnya lapisan tanah. Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi. Sebaliknya, daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi proses sedimentasi. Daerah yang drainase buruk seperti rawa akan menyebabkan tanah menjadi asam.
4. Organisme
Organisme dalam tanah seperti cacing, tikus tanah, akar tumbuhan tentu akan bepengaruh pada proses pelapukan batuan dan pembentukkan humus. Lubang hasil galian tikus atau cacing juga akan berfungsi mengalirkan air dari permukaan ke bawah tanah.
5. Waktu
Tanah itu kan selalu berubah dari waktu ke waktu akibat pelapukan dan pencucian yang terus-menerus atau berkesinambungan. Tanah akan semakin kurus seiring waktu dan unsur haranya berkurang. Tanah muda ditandai dengan pembentukan tanah yang masih nampak percampuran bahan organik dengan mineral seperti tanah aluvial, regosol dan litosol.
Tanah dewasa dicirikan dengan munculnya horizon B seperti andosol, latosol dan grumosol. Sementara itu tanah tua dicirikan dengan perubahan siginifikan di horison A dan B contohnya laterit dan podsolik.
Lama waktu pembentukkan tanah berbeda-beda dari 100 tahun hingga 10.000 tahun. Berikut ini contoh susunan horizon tanah yang terbentuk sempurna.
Perlapisan/horizon tanah |