Lempeng tektonik bergerak di atas lapisan astenosfer yang tersusun atas cairan panas pijar kental. Arus konveksi di bawah kerak bumi membuat lempengan kerak bumi bergerak relatif.
Bumi tersusun atas lempeng mayor dan lempeng minor saling bergesekan satu sama lain. Ada tiga batas lempeng yaitu konvergen, divergen dan transform.
Batas lempeng konvergen terjadi jka dua lempeng atau lebih saling bertabrakan. Batas konvergen ini memiliki tiga tipe yaitu subduksi, obduksi dan kolisi.
a. Subduksi
Batas lempeng subduksi terbentuk antara lempeng benua dengan lempeng samudera. Pada peristiwa tabrakan lempeng ini, lempeng samudera menunjam/terperosok mask ke bawah lempeng benua dengan sudut 45 derajat atua lebih.
Contoh hasil subduksi lempeng adalah Palung yang memanjang dari Sumatera, Jawa hingga Nusa Tenggara Timur akibat subduksi lempeng Indo Australia ke bawah lempeng Eurasia.
b. Obduksi
Batas lempeng obduksi terjadi jika kerak benua menunjam ke bawah kerak samudera. Ada beberapa pendapat tentang asal mula terjadinya obduksi. Pendapat paling memungkinkan adalah diawali dari penunjaman kerak samudera dengan kerak benua dibelakangnya.
Obduksi lempeng |
c. Kolisi
Batas lempeng kolisi terjadi jika lempeng benua bertabrakan dengan lempeng benua lagi. Tidak ada penunjaman pada batas lempeng kolisi karena sama-sama kuat dan akan membentuk lipatan pegunungan seperti Himalaya. Himalaya terbentuk karena kolisi antara Lempeng India Purba dan Lempeng Eurasia.
Pembentukkan Himalaya |