Halo kawan-kawan sobat traveler semuanya, kali ini saya akan sedikit berbagi cerita tentang perjalanan saya mudik dari Bekasi ke Yogyakarta menggunakan tol trans Jawa.
Gak seperti teman-teman lainnya yang mungkin bisa nyetir sambil ngevlog, kalau saya akan bercerita via tulisan saja karena malas cuap-cuap di jalan.
Jadi ceritanya sebelum ada aturan mudik dilarang maka kami pustuskan untuk mudik prematur saja saat sebelum puasa sampai awal puasa, yang penting bisa silaturahim. Akhirnya H-4 sebelum puasa kami berangkat ke Yogyakarta dengan mobil Sigra kami.
Perjalanan dimulai subuh jam 5 pagi dari Jatiasih, supaya menghindari macet di Komsen. Malam harinya kami sudah siap-siap packing agar bisa berangkat cepat paginya. Kami berangkat berempat bersama istri dan dua anak (yang satu masih baru 2 bulan). Saldo flash tol sudah kami isi 700 ribu rupiah mengingat estimasi biaya tol Bekasi ke Yogyakarta kisaran lima ratus ribuan.
Pukul 5 pagi mobil keluar garasi dan langsung menuju pintu tol Jatiasih dan tak lupa isi bensin dulu di pom. Bensin full tank sigra 36 liter jadi sekitar 275 ribuan isi pertalite. Kok gak isi pertamax? Ya suka-suka gue lah ya kan!.
Setelah bensin full, langsung tancap gas menuju pintu tol Jatiasih dan nantinya masuk ke tol layang MBZ. Jalanan pagi itu masih sepi dari para pekerja jadi gak bermacet-macet ria. Di pintu tol Jatiasih kami tap kartu untuk masuk tol dan langsung geber mobil lagi.
Masuk tol layang suasana masih lengang dan mobil bisa dipacu 100-110 km per jam. Cuaca pagi sangat cerah dan kami bisa melihat sunrise dari tol layang, penampakannya di bawah ini.
Sunrise di tol layang Cikampek |
Mobil terus dipacu stabil dan setelah 1 jam sudah sampai di gerbang tol Cikampek Utama, biaya tol pertama yaitu sekitar 15 ribuan. Setelah itu langsung tancap gas lagi di Tol Cipali yang masih lengang dan cuaca terik sekali meskipun masih pagi karena matahari dari arah timur.
Sekita 1 jam perjalanan kami suah sampai di wilayah Kertajati dan mampir dulu di rest area km 166 untuk sarapan. Sarapan nasi padang paket 20 ribuan saja udah cukup. Setelah 20 menitan kami lanjutkan lagi perjalan menuju Tol Kanci-Pejagan. Jam 8 kami mulai tancap gas lagi.
Sampai di gerbang tol Palimanan, tap lagi dan biaya tol Cikampek-Palimanan 107 ribuan. Dari Palimanan perjalan lalu terus dilanjutkan melewati tol Kanci-Pejagan-Pemalang-Kendal-Batang-Kalikangkung.
Perjalan tol dari Pejagan sampai Kalikangkung Semarang menurut saya membosankan karena belum ada sama sekali rest area atau pom bensin. Jadi pastikan bensin anda penuh dari Cirebon jika tidak ingin kehabisan di tol ini.
Sepanjang tol Kanci-Pejagan sampai Pemalang hamparan pesawahan mendominasi kiri dan kanan jalan. Sudah pasti cuaca sangat panas pemirsa dan membuat dehidrasi. Pergantian kondisi alam mulai terlihat memasuk area Batang yang banyak dihiasi hutan musim.
Akhirnya setelah hampir 3 jam perjalanan kami sampai di wilayah Weleri dan menemukan rest area di km 379. Rest area ini sangat luas dengan beberapa fasilitas mulai dari food court, mesjid, toilet dan pom bensin.
Mampir rest area Gringsing |
Kami memesan cemilan mendoan dan minuman untuk menghilangkan dahaga dan panas. Karena rest area ini baru satu-satunya sepajang tol Batang sampai Pejagan, maka sudah pasti ramai para pengendara yang istirahat.
Setelah pegal-pegal agak berkurang, kami berangkat lagi menuju tol Semarang-Solo. Bensin masih full jadi tidak isi bensin dulu. Mobil LCGC cukup enak untuk perjalanan jauh, asalkan kondisinya sudah dicek dulu.
Sekitar 30 menitan dari rest area kami sampai di gerbang tol Kalikangkung dan bayar tol Palimanan-Kalikangkung sekitar 215 ribuan. Maklum tol Kanci-Kalikangkung paling panjang jadi mahal bos.
Selepas gerbang tol Kalikangkung kemudian lanjut lagi gas menuju Semarang. Masuk semarang, jalan tol mulai naik turun guys dan banyak truk besar. Setelah melewati kota Semarang kemudian lanjut masuk gerbang tol Banyumanik dan tap lagi, bayar 5.000 an.
Selepas Banyumanik lanjut tancap gas lagi menyusuri tol Semarang-Solo meleati Ungaran, Salatiga dan Boyolali. Kontur tol mulai banyak tanjakan curam dan panjang karena melewati Jawa bagian tengah yang khas wilayah pegunungan.
Cuaca sepanjang perjalan juga mulai sejuk dan tidak panas seperti tol pantura. Akhirnya setelah 1 jam perjalanan kami keluar gerbang tol Boyolali dan tap bayar sekitar 50 ribuan. Dari gerbang tol Boyolali ini kami meneruskan perjalanan ke arah Klaten dan Ring Road Yogyakarta.
Karena jam sudah menunjukkan pukul 2 siang maka kami coba singgah dulu untuk makan siang di lesehan soto Boyolali. Cuaca juga berubah hujan deras sesampaianya di rumah makan, jadi adem guys. Makan 3 porsi disini cuma 40 ribuan saja, murah meriah.
Nah setelah perut terisi kembali kemudian kami lanjutkan lagi perjalanan menuju Yogyakarta. Bensin masih 3 bar jadi saya rasa cukup untuk sampai rumah. Jam 3 sore kami sudah sampai di Prambanan dan jalanan mulai padat.
Dari Prambanan kemudian menuju jalan Parangtritis dan akhirnya jam 4 sore kami tiba di kampung halaman di Pundong Bantul. Jadi total perjalanan dari jam 5 pagi sampai jam 4 sore, cukup lumayan juga guys.
Untuk bensin sendiri hanya habis 300 ribuan dan biaya tol Bekasi-Boyolali sekitar 500 ribuan. Jadi total biaya perjalanan dengan makan dan lain-lain itu 1 juta sekali jalan. Paling penting pastikan anda servis dulu mobil sebelum mudik supaya tidak ada kendala. Selain itu siapkan stamina dan pastikan isi E-Toll anda secukupnya.
Itulah sedikit cerita perjalanan saya dan keluarga mudik lewat tol trans Jawa. Mau lihat video perjalanannya, silahkan cek video youtube saya berikut ini.