Awan Cirrus - Pengertian dan Ciri Fisiknya - Guru Geografi
News Update
Loading...

Minggu, Februari 14

Awan Cirrus - Pengertian dan Ciri Fisiknya

Kita semua tentu tahu bahwa ada banyak jenis bentuk awan di langit dan secara sekilas kita pasti mengenal bentuk-bentuk awan tersebut.

Jenis dan bentuk awan merupakan tanda komponen pembentuknya berbeda dan akan membawa jenis cuaca yang berbeda pula.

Meskipun pada dasarnya proses pembentukan awan namun bentuk tampilan awan di atmosfer dapat berbeda-beda. Perbedaannya ini muncul karena ketinggian formasi awan tersebut dan kondisi umum atmosfer disekitarnya.

Saat anda pergi ke luar dan melihat hari cerah dan hanya terdapat awan putih halus dan bergaris-garis di langit, itulah awan cirrus.

Awan cirrus adalah awan yang terbentuk dari kristal es. Formasi awan ini berada di atmosfer tinggi dan bisa dibilang awan ini adalah awan paling tinggi.

Alasan pembentukannya dari kristal ers adalah karena suhu dan ketinggian pembentukkannya sekitar 39 derajat di bawah nol.

Kalian tentu pasti memperhatikan awan ini terlihat tipis dan halus seperti seseorang menggores lukisan putih di kanvas biru. Hal ini karena angin bertiup 100-150 mil per jam saat awan cirrus terbentuk. Tidak ada awan lain terbentuk dan bergerak secepat ini.

Awan Cirrus di siang hari
 Perbedaan Cirrus dan Cumulus

Ada karakteristik jelas saat membedakan awan cirrus dan awan cumulus. Pertama dari sisi tampilan, awan cirrus berbentuk halus seperti kain sementara cumulus terlihat padat dan bergerombol.

Awan cirrus lebih tipis dibandingkan cumulus sehingga agak sulit terlihat mata. Awan cumulus sangat jelas sekali terlihat mata karena bentuknya yang bergumpal.

Selain itu awan cirrus ditemukan di lapisan troposfer atas sementara cumulus dapat ditemukan cukup dekat di troposfer bawah.

Awan cumulus adalah pertanda cuaca sedang dalam keadaan normal sementara awan cirrus bisa jadi pertanda akan terjadi badai.

Pembentukkan Awan Cirrus

Awan cirrus terbentuk dari kristal es di atmosfer karena wilayah pembentukkannya berkisar -60 derajat celcius sehingga air akan membeku.

Karena kristal es ini berada di troposfer atas maka mereka akan mengikuti angin kencang. Inilah mengapa awan cirrus sering cepat menghilang dan tidak menjadi padat.

Di sisi lain, tetesan air yang membentuk awan cumulus juga dapat membeku namuns sebagian besar ditemukan dalambentuk cair. Karena kelembaban tinggi, udara hangat naik dan menciptakan lapisan-lapisan seperti awan lenticular.

Selanjutnya, puncak awan secara bertahap mencapai bagian atmosfer lebih tinggi, bahkan di stratosfer yang lebih rendah. Begitu pula ketika awan besar ini menjadi dewasa, terjadi benturan air dan es yang menghasilkan muatan listrik yang menghasilkan guntur dan kilat.

Baca Juga
Post ADS 1

Yuk Sebarkan Artikel Ini

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close