Setiap hari kita tentu sering mendengar berita tentang fenomena gunung api meletus, gempa, longsor dan lain sebagainya.
Fenomena tersebut pada dasarnya dipengaruhi oleh gaya endogen yang berasal dari dalam bumi. Gaya endogen bersifat membangun struktur permukaan bumi.
Baca juga: Rumus hitung episentrum gempa
Gaya endogen terdiri atas tektonisme, vulkanisme dan seisme. Berikut ulasan lengkapnya.
1. Tektonisme
Tektonisme adalah proses yang berkaitan dengan pergerakan, pengangkatan, pelipatan dan patahan pada kerak bumi. Fenomena tektonisme ini menghasilkan beberapa morfologi seperti pegunungan, bukit, plato, lembah dan sesar. Tektonisme dibagi menjadi epirogenesa dan orogenesa.
a. Epirogenesa
a. Epirogenesa
Epirogenesa adalah gerakan yang menyebabkan terjadinya pengangkatan atau penurunan permukaan bumi. Gerak epirogenesa positif terjadi jika permukaan bumi bergerak turun sehingga permukaan laut seolah-olah terlihat naik. Contoh epirogenesa adalah terbentuknya Pulau Banda di Maluku.
Epirogenesa negatif adalah gerak naik permukaan bumi sehingga seolah-olah permukaan laut turun. Gerak epirogenesa negatif ini sangat lambat, contohnya terbentuknya Pulau Buton.
Epirogenesa negatif adalah gerak naik permukaan bumi sehingga seolah-olah permukaan laut turun. Gerak epirogenesa negatif ini sangat lambat, contohnya terbentuknya Pulau Buton.
Lipatan (a) dan patahan (b) |
b. Orogenesa
Orogensa adalah gerakan relatif cepat dan meliputi wilayah sempit. Orogensa dibedakan menjadi pelipatan, patahan, retakan dan pelengkungan. Perbedaan tersebut disebabkan oleh besaran gaya tekan dari dalam bumi dan kekuatan litosfer atau kerak bumi di wilayah tersebut.
Dampak gejala tektonisme bagi kehidupan diantaranya adalah terjadinya gempa dan longsor, terbentuknya cebakan minyak bumi dan gas, terjadinya perubahan morfologi permukaan bumi.
b. Vulkanisme
Dampak gejala tektonisme bagi kehidupan diantaranya adalah terjadinya gempa dan longsor, terbentuknya cebakan minyak bumi dan gas, terjadinya perubahan morfologi permukaan bumi.
b. Vulkanisme
Vulkanisme adalah proses yang berkaitadn dengan penerobosan magma dari dalam bumi ke permukaan bumi. Penerobosan magma ini terjadi karena tekanan panas magma dari dalam bumi. Vulkanisme terdiri atas intrusi dan ekstrusim magma.
1. Intrusi
1. Intrusi
Intrusi magma adalah penerobosan magma di bawah permukaan bumi atau sebatas kerak bumi. Intrusi magma dapat menyebabkan lapisan kerak bumi terangkat sehingga membentuk pegunungan. Contoh kenampakan intrusi magma adalah batholith, lacolith, dike, sill dan stock.
2. Ekstrusi
2. Ekstrusi
Ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma dari dalam bumi hingga keluar permukaan bumi. Fenomena erupsi gunung api adalah contoh ekstrusi magma. Erupsi gunung api bervarisi di setiap wilayah tergantung karakteristik gunung api tersebut.
Dampak vulkanisme bagi kehidupan diantaranya adalah menghasilkan bahan baku bangunan atau industri, menjadi sumber geotermal, menyuburkan tanah, daya tarik wisata dan sebagai wilayah tangkapan hujan.
Dampak vulkanisme bagi kehidupan diantaranya adalah menghasilkan bahan baku bangunan atau industri, menjadi sumber geotermal, menyuburkan tanah, daya tarik wisata dan sebagai wilayah tangkapan hujan.
Seisme adalah fenomena kegempaan berupa getaran gelombang yang merambat di permukaan bumi. Getaran gelombang seismik dihasilkan dari pusat gempa yang penyebabnya adalah sebagai berikut:
1. Gempa tektonik dihasilkan oleh adanya tabrakan atau interaksi lempeng tektonik.
2. Gempa vulkanik dihasilkan oleh adanya aktivitas gunung api, biasanya merupakan tanda gunung api akan meletus.
3. Gempa runtuhan disebabkan oleh adanya runtuhan bangunan atau longsoran di wilayah lereng bukit.
Gempa yang sering menelan korban jiwa adalah gempa tektonik, baik itu yang berada di zona subduksi atau sesar. Gempa tektonik di lautan sering memicu tsunami, bahkan gempa sesar pun dapat memicu tsunami seperti yang terjadi di Palu.
Gempa yang sering menelan korban jiwa adalah gempa tektonik, baik itu yang berada di zona subduksi atau sesar. Gempa tektonik di lautan sering memicu tsunami, bahkan gempa sesar pun dapat memicu tsunami seperti yang terjadi di Palu.
Gempa akibat pergerakan sesar |