Singapura adalah salah satu negara tetangga Indonesia yang menjadi destinasi wisata kelas dunia, tak terkecuali Indonesia. Apa sih yang menjadi daya tarik Singapura padahal negara tersebut sangat kecil dan hanya seuukuran Jakarta mungkin.
Itulah yang membuat saya penasaran sehingga memutuskan pergi plesir ke Singapura bareng istri. Akhir tahun 2018 selepas pembagian raport kami berdua take off dari Soetta pagi hari menuju negeri Singa. Tiket dan akomodasi sudah dipesan beberapa bulan sebelumnya biar agak hemat.
Kami lalu take off jam 9 pagi dan sampai di Changi Airport sekitar pukul 11. Cuaca di sana saat itu mendung dan akan turun hujan. Sesampainya di terminal bandara kami langsung disuguhi karpet mewah dengan pohon-pohon asli (bukan plastik) yang berjejer di bandara.
Masuk ke dalam bandara, suasananya tambah lebih wow lagi karena seperti berada di dalam hutan tropis, sangat segar. Bandara Changi seperti kota dalam kota, dengan sistem transportasi terintegrasi satu sama lain.
Lalu apa aja sih hal unik yang ada di Singapura?. Inilah fenomena yang saya temui disana.
1. Bersih dan Hijau
Sejak mulai menginjakkan kaki di bandara, negara ini seperti berada di tengah hutan tropis, segar, asri dan bersih. Semua gedung kini memiliki hutan hijau yang menjadikan negara ini menarik untuk dikunjungi. Jika kita berjalan di pedestrian kota Singapura maka jangan heran banyak burung-burung datang karena kota ini didesain sebagai kota masa depan dnegan konsep greencity.
Selokan pun tidak kotor, bau seperti di Indonesia karena sistem pembuangan yang sudah didesain sebaik mungkin. Semua limbah domestik diurai dulu sebelum masuk ke sungai.
2. Pejalan Kaki Diutamakan
Di sini pejalan kaki adalah raja, jadi jika anda menyebarang jalan maka tidak akan ada kendaraan ngebut, yang ada mereka malah berhenti dan membiarkan pejalan kaki menyebrang dulu. Kalau di kita lain cerita bos.
3. Sedikit Mobil dan Motor
Di Singapura kendaraan pribadi sangat dibatasi dan semua diarahkan ke transportasi massa. Hanya mobil dan motor ber cc besar yang ada disini. Taksi online pun banyak yang pakai ferari dan lamborgini. Negara kecil memang gampang ngaturnya.
4. Nasi Dijual Siang Hari
Pertamakali saya mencari nasi pagi hari tapi dimana-mana sulit didapar. Usut punya usut setelah saya tanya, di Singapura jajanan sangat diatur. Jadi pagi hari itu ga ada yang jual nasi, nasi tersedia setelah pukul 10. Pagi hari yang ada mie atua bubur, pantesan saya cari nasi gak ada dimana-mana. Mungkin ini aturan diet dari pemerintah pusat.
5. Penjual Nasi Padang Orang Melayu
Disini ada juga yang jualan nasi padang, tapi ternyata mereka ga bisa bikin sambal hijau nya guys. Sampai mereka tanya ke saya, gimana sih cara bikin sambal hijaunya. Ya, ane juga ga tau karena bukan orang Padang.
6. Integrasi Transportasi Massa
Semua lokasi di Singapura sudah terintegrasi MRT sehingga sangat mudah sekali untuk mengakses lokasi-lokasi wisata. Jarak kedatangan antar kereta pun hanya 2-3 menit saja tidak lama.
7. Makanan Tanpa Rasa Mecin
Di Indonesia mungkin udah kenyang ya makan mecin, tapi kalau di Singapura saya beli bihun aja hambar ga ada rasanya. Gak tahu sih kalau makanan lainnya.
Itulah beberapa hal unik terkait Singapura yang pernah saya kunjungi, mungkin ada hal lain lagi tapi nanti saya tuliskan di kesempatan selanjutnya.
Itulah yang membuat saya penasaran sehingga memutuskan pergi plesir ke Singapura bareng istri. Akhir tahun 2018 selepas pembagian raport kami berdua take off dari Soetta pagi hari menuju negeri Singa. Tiket dan akomodasi sudah dipesan beberapa bulan sebelumnya biar agak hemat.
Kami lalu take off jam 9 pagi dan sampai di Changi Airport sekitar pukul 11. Cuaca di sana saat itu mendung dan akan turun hujan. Sesampainya di terminal bandara kami langsung disuguhi karpet mewah dengan pohon-pohon asli (bukan plastik) yang berjejer di bandara.
Masuk ke dalam bandara, suasananya tambah lebih wow lagi karena seperti berada di dalam hutan tropis, sangat segar. Bandara Changi seperti kota dalam kota, dengan sistem transportasi terintegrasi satu sama lain.
Lalu apa aja sih hal unik yang ada di Singapura?. Inilah fenomena yang saya temui disana.
1. Bersih dan Hijau
Sejak mulai menginjakkan kaki di bandara, negara ini seperti berada di tengah hutan tropis, segar, asri dan bersih. Semua gedung kini memiliki hutan hijau yang menjadikan negara ini menarik untuk dikunjungi. Jika kita berjalan di pedestrian kota Singapura maka jangan heran banyak burung-burung datang karena kota ini didesain sebagai kota masa depan dnegan konsep greencity.
Selokan pun tidak kotor, bau seperti di Indonesia karena sistem pembuangan yang sudah didesain sebaik mungkin. Semua limbah domestik diurai dulu sebelum masuk ke sungai.
Orchard Road Singapura |
Merlion Senja Hari |
Di sini pejalan kaki adalah raja, jadi jika anda menyebarang jalan maka tidak akan ada kendaraan ngebut, yang ada mereka malah berhenti dan membiarkan pejalan kaki menyebrang dulu. Kalau di kita lain cerita bos.
3. Sedikit Mobil dan Motor
Di Singapura kendaraan pribadi sangat dibatasi dan semua diarahkan ke transportasi massa. Hanya mobil dan motor ber cc besar yang ada disini. Taksi online pun banyak yang pakai ferari dan lamborgini. Negara kecil memang gampang ngaturnya.
4. Nasi Dijual Siang Hari
Pertamakali saya mencari nasi pagi hari tapi dimana-mana sulit didapar. Usut punya usut setelah saya tanya, di Singapura jajanan sangat diatur. Jadi pagi hari itu ga ada yang jual nasi, nasi tersedia setelah pukul 10. Pagi hari yang ada mie atua bubur, pantesan saya cari nasi gak ada dimana-mana. Mungkin ini aturan diet dari pemerintah pusat.
5. Penjual Nasi Padang Orang Melayu
Disini ada juga yang jualan nasi padang, tapi ternyata mereka ga bisa bikin sambal hijau nya guys. Sampai mereka tanya ke saya, gimana sih cara bikin sambal hijaunya. Ya, ane juga ga tau karena bukan orang Padang.
6. Integrasi Transportasi Massa
Semua lokasi di Singapura sudah terintegrasi MRT sehingga sangat mudah sekali untuk mengakses lokasi-lokasi wisata. Jarak kedatangan antar kereta pun hanya 2-3 menit saja tidak lama.
7. Makanan Tanpa Rasa Mecin
Di Indonesia mungkin udah kenyang ya makan mecin, tapi kalau di Singapura saya beli bihun aja hambar ga ada rasanya. Gak tahu sih kalau makanan lainnya.
Itulah beberapa hal unik terkait Singapura yang pernah saya kunjungi, mungkin ada hal lain lagi tapi nanti saya tuliskan di kesempatan selanjutnya.