Perbedaan Erupsi Efusif, Eksplosif dan Campuran - Guru Geografi
News Update
Loading...

Rabu, Februari 12

Perbedaan Erupsi Efusif, Eksplosif dan Campuran

Erupsi gunung api umumnya sering terjadi pada lubang kepundan atau kawah gunung api (erupsi sentral). 

Pada erupsi ini, magma keluar ke permukaan bumi melalui sebuah pipa kepundan. Luapan magma melalui pipa kepundan ini memiliki sifat erupsi yang berbeda-beda. 

Berdasarkan sifatnya erupsi sentral dapat dibedakan menmjadi tiga jenis yaitu erupsi efusif, eksplosif dan erupsi campuran.

(1) Erupsi Efusif

Pada erupsi ini magma keluar dari lubang kepundan tanpa disertai ledakan. Hasil dari erupsi ini adalah hanya lava. 

Erupsi efusif murni menghasilkan gunung berapi yang berbentuk perisai atau aspit. Lava yang dikeluarkan bersifat cair encer sehingga dapat mengalir jauh dan menutupi daerah yang cukup luas. Erupsi yang demikian banyak ditemukan di Kepulauan Hawai.

Bahkan kepulauan tersebut memang terbentuk oleh hasil erupsi semacam itu yang muncul di permukaan Samudera Pasifik. Gunung api tersebut antara lain Mauna loa, Kilauea, Mauna Lea, dan sebagainya. 

Hawaii terbentuk di zona hot spot dimana terdapat sebuah saluran tempat keluar magma di dasar lautan.
Erupsi Kilauea Hawaii
(2) Erupsi Eksplosif
Erupsi pada umumnya ditandai dengan ledakan yang keras. Bahan-bahan yang dihasilkan terutama adalah piroklastika dan bentuk gunung berapi yang dihasilkan tidak tinggi, yaitu hanya menyerupai tanggul yang melingkari kawah maka gunung berapi ini disebut maar. 

Jika dasar dan dinding-dinding terdiri dari batuan yang impermeable, maka kawah tersebut dapat terisi oleh air. 

Akibatnya terbentuklah ranu, telaga atau situ. Di Jawa terdapat beberapa ranu, misalnya Ranu Klakah, Ranu Pakis, Telaga Manjer, dan lain-lain.
 

(3) Erupsi Campuran
Erupsi campuran terjadi jika terjadi erupsi yang bersifat efusif dan eksplosif secara silih berganti. 

Erupsi menghasilakan gunung berapi strato, yaitu gunung api yang strukturnya berlapis-lapis, terdiri dari lava yang membeku berselang seling dengan bahan piroklastika. Menurut perkiraan 99% gunung api yang ada di dunia terdiri dari tipe strato.

Dilihat dari jumlah gunung api yang masih aktif di dunia, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah yang terbanyak. 


Persebaran gunung api di dunia, termasuk Indonesia dapat dilihat pada Peta Persebaran Gunung Api di Dunia
Baca Juga
Post ADS 1

Yuk Sebarkan Artikel Ini

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close