Tahapan akhir dalam penelitian sejarah adalah historiogafi. Historiografi terbentuk dari dua akar kata, yaitu history (sejarah) dan graph (tulisan).
Jadi Historiografi artinya adalah tulisan sejarah, baik itu yang bersifat ilmiah (problem oriented) maupun yang tidak bersifat ilmiah (no problem oriented).
Problem oriented artinya karya sejarah ditulis bersifat ilmiah dan berorientasi kepada pemecahan masalah (problem solving).
Sedangkan no problem oriented adalah karya tulis sejarah yang ditulis tidak berorientasi kepada pemecahan masalah dan ditulis secara naratif.
Secara lebih luas Louis Gottschalk menyebutkan arti Historiografi sebagai berikut :
1. Historiografi merupakan bentuk publikasi
2. Historiografi merupakan sebagai hasil karya, baik berupa tulisan maupun bacaan
3. Historiografi merupakan proses penulisan sejarah
4. Historiografi merupakan kerja keilmuan di bidang sejarah
Historiografi sejarah biasanya memiliki subjektifitas tinggi karena interpretasi ada pada penulis itu sendiri. Oleh sebab itu sering terdapat catatan sejarah dalam versi berbeda tergantung siapa penulis dan sumber datanya.
Penulisan sejarah dalam perkembangannya seiring dengan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia, baik melalui upaya-upayanya maupun setelah mendapat pengaruh dari kebudayaan lain dan perkembangan ilmu pengetahuan modern. Ada 3 jenis historiografi yaitu:
a. Historiografi Tradisional
Historiografi Tradisional merupakan penulisan sejarah yang berasal dari masa tradisional, yakni masa kerajaan kerajaan kuno. Sifat Historiografi tradisonal sebagai berikut :
- Religio sentris/Istana sentris
- Religio Magis
- Raja/pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti)
- Regio sentris (kedaerahan)
b. Historiografi Kolonial
Historiografi Kolonial merupakan penulisan sejarah yang membahas masalah penjajahan. Sifat pokok Historiografi kolonial antara lain :
- Eropa sentris/Belanda sentris
- Permasalahan yang dibahas adalah aktivitas Bangsa Belanda
- Aktivitas rakyat tanah jajahan (Indonesia) hampir diabaikan sama sekali
Contoh Historiografi Kolonial : Indonesian Trade and Society karangan J.C. Van Leur, Indonesian Sociological Studies karangan Schrieke
c. Historiografi Modern/Nasional
Historiografi nasional merupakan penulisan sejarah yang mengungkapkan kehidupan bangsa Indonesia. Sifat Historiografi Nasional antara lain :
- Indonesia sentris
- Sesuai dengan cara pandang bangsa Indonesia
- Mengandung Character and nation building (pembangunan karakter bangsa)
- Disusun oleh orang orang Indonesia sendiri
Jadi alur sejarah kehidupan masyarakat Indonesia bisa dilihat dari mulai masa kerajaan kemudian masuk ke masa penjajahan kolonialimse lalu era kemerdekaan.
Jadi Historiografi artinya adalah tulisan sejarah, baik itu yang bersifat ilmiah (problem oriented) maupun yang tidak bersifat ilmiah (no problem oriented).
Problem oriented artinya karya sejarah ditulis bersifat ilmiah dan berorientasi kepada pemecahan masalah (problem solving).
Sedangkan no problem oriented adalah karya tulis sejarah yang ditulis tidak berorientasi kepada pemecahan masalah dan ditulis secara naratif.
Secara lebih luas Louis Gottschalk menyebutkan arti Historiografi sebagai berikut :
1. Historiografi merupakan bentuk publikasi
2. Historiografi merupakan sebagai hasil karya, baik berupa tulisan maupun bacaan
3. Historiografi merupakan proses penulisan sejarah
4. Historiografi merupakan kerja keilmuan di bidang sejarah
Historiografi sejarah biasanya memiliki subjektifitas tinggi karena interpretasi ada pada penulis itu sendiri. Oleh sebab itu sering terdapat catatan sejarah dalam versi berbeda tergantung siapa penulis dan sumber datanya.
Relief cerita sejarah nenek moyang di Candi Borobudur |
a. Historiografi Tradisional
Historiografi Tradisional merupakan penulisan sejarah yang berasal dari masa tradisional, yakni masa kerajaan kerajaan kuno. Sifat Historiografi tradisonal sebagai berikut :
- Religio sentris/Istana sentris
- Religio Magis
- Raja/pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti)
- Regio sentris (kedaerahan)
b. Historiografi Kolonial
Historiografi Kolonial merupakan penulisan sejarah yang membahas masalah penjajahan. Sifat pokok Historiografi kolonial antara lain :
- Eropa sentris/Belanda sentris
- Permasalahan yang dibahas adalah aktivitas Bangsa Belanda
- Aktivitas rakyat tanah jajahan (Indonesia) hampir diabaikan sama sekali
Contoh Historiografi Kolonial : Indonesian Trade and Society karangan J.C. Van Leur, Indonesian Sociological Studies karangan Schrieke
c. Historiografi Modern/Nasional
Historiografi nasional merupakan penulisan sejarah yang mengungkapkan kehidupan bangsa Indonesia. Sifat Historiografi Nasional antara lain :
- Indonesia sentris
- Sesuai dengan cara pandang bangsa Indonesia
- Mengandung Character and nation building (pembangunan karakter bangsa)
- Disusun oleh orang orang Indonesia sendiri
Jadi alur sejarah kehidupan masyarakat Indonesia bisa dilihat dari mulai masa kerajaan kemudian masuk ke masa penjajahan kolonialimse lalu era kemerdekaan.