Ada dua tenaga yang bahu membahu membangun permukaan bumi ini yaitu endogen dan eksogen. Kali ini khusus kita akan bahas tentang dampak tenaga endogen bagi kehidupan.
Tenaga eksogen memiliki pengaruh yang menguntungkan tetapi sekaligus juga memiliki pengaruh yang merugikan.
Kita mulai dari komponen utama kehidupan seperti tanah Tanah itu merupakan media utama yang digunakan untuk bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan makan dan kebutuhan lainnya.Tanah berasal dari batuan yang mengalami pelapukan baik mekanik, kimia maupun organik.
Jika tidak ada pelapukan maka sama artinya tidak akan ada tanah dan manusia akan kesulitan untuk bercocok tanam.
Tak hanya untuk kepentingan secara langsung untuk bercocok tanam atau bertani namun keberadaan tanah di permukaan bumi merupakan media untuk hidup tumbuhan. Hutan yang lebat dengan beraneka fauna yang hidup di atasnya adalah hasil dari adanya tanah.
Dalam dunia pertambangan, tenaga eksogen yang berupa pelapukan, pengikisan, dan pengendapan juga memiliki arti tersendiri.
Jutaan meter kubik pasir dapat ditambang pada dasar-dasar sungai yang memudahkan manusia untuk menambangnya. Tambang sekunder dari berbagai mineral berharga juga terbentuk karena adanya aktivitas tenaga eksogen.
Endapan timah di sepanjang sungai-sungai purba yang ada di Selat Karimata diendapkan ketika selat tersebut masih merupakan daratan di era sebelum es mencair.
Sebaliknya, tenaga eksogen juga berakibat merugikan bagi manusia. Pengikisan yang terjadi pada tanah akan menurunkan tingkat kesuburannya. Akibatnya tanah akan menjadi lahan kritis. Bencana alam yang disebabkan oleh tenaga eksogen juga banyak yang menimbulkan korban.
Banjir, angin topan, dan lain-lain merupakan bentuk tenaga eksogen yang merugikan bagi manusia. Manusia sebagai makluk yang istimewa, yaitu memiliki akal dan fikiran yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi juga merupakan salah satu tenaga geologi.
Kebutuhan hidup manusia terus meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini menyebabkan semakin intensifnya manusia mengeksploitasi alam.
Bermacam-macam kegiatan yang dilakukan manusia mempunyai pengaruh yang besar terhadap kerak bumi. Pengolahan tanah untuk lahan pertanian dengan cara membajak atau mencangkul, menyebabkan tanah yang semula padat menjadi gembur dan tidak terkonsulidasi lagi.
Di negara-negara berkembang dengan pertumbuhan penduduk sangat tinggi mengakibatkan kebutuhan lahan pertanian kian mendesak.
Hutan-hutan dibabat dan lahan pertanian semakin merayap ke puncak-puncak gunung dengan lereng yang terjal.
Kegiatan di bidang pertanian tersebut di atas dapat mengakibatkan pelapukan dan pengikisan pada batuan yang dipercepat. Terlebih lagi jika penduduk dalam mengelola lahan tersebut tidak dibarengi dengan usaha-usaha konservasi.
Usaha penambangan mineral atau bahan-bahan yang di perlukan untuk kehidupan manusia terbesar dibeberapa daerah.Bahan-bahan tamabang ini terdapat pada kerak bumi dengan kedalaman yang sangat bervariasi, yaitu ada yang terdapat pada permukaan bumi tetapi ada juga yang mencapai kedalaman ribuan meter di dalam kerak bumi.
Deposit batu bara dapat terletak dekat dengan permukaan bumi. Sehingga pengambilannya dapat dilakukan dengan sistem tambang terbuka, yaitu membongkar lapisan batuan yang menutupinya.
Sedangkan batu bara yang terletak jauh dari permukaan bumi, penambangannya dilakukan dengan membuat lubang-lubang pada lapisan batua
Akibatnya udara dengan berbagai gas yang dikandungnya dan juga air hujan dapat masuk kedalam lubang-lubang tambang tersebut. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pelapukan batuan baik secara mekanik maupun kimia pada lubang-lubang tambang yang sebelumnya tidak pernah terjadi.
Disamping itu, pembuatan lubang-lubang tambang akan menyebabkan terjadinya lapisan batuan baru di permukaan bumi yang berasal dari material-material batuan hasil bongkaran.
Aktivitas manusia dalam penambangan bahan-bahan yang lain juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan permukaan bumi secara mencolok.
Deposit minyak bumi yang terletak pada kedalaman 5 atau 6 kilometer dibawah permukaan bumi ditambang dengan pembuatan pompa-pompa.
Pemerasan minyak bumi pada lapisan batuan dalam jumlah yang sangat besar dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada lapisan-lapisan batuan yang ada diatasnya.
Penambangan emas, besi, tembaga, timah, bauksit, dan lain-lain, menyebabkan perombakan kerak bumi pada areal yang cukup luas.
Batuan kapur yang oleh alam dibentuk ribuan tahun lamanya, dibongkar oleh manusia dalam waktu yang sangat singkat, yaitu untuk bahan mentah industri semen, usaha pembakaran kapur, pengerasan jalan, dan sebagainya.
Di kota-kota besar, manusia mendirikan bangunan-bangunan raksasa seperti pabrik dan gedung-gedung pencakar langit. Bangunan-bangunan ini memerlukan fondasi yang menerobos lapisan batuan yang cukup dalam.
Disamping itu, untuk kepentingan transportasi manusia membangun jalan dengan membongkar bukit, menerobos gunung dan membuat terowongan-terowongan di bawah kota-kota besar atau bahkan dibawah dasar laut.
Dalam situasi perang, manusia mempunyai aktivitas yang sangat merusak terhadap kerak bumi. Ledakan-ledakan roket, bom apalagi bom nuklir, akan mampu menghancurkan kerak bumi pada daerah yang sangat luas.
Untuk mememenuhi kebutuhan air dikota-kota besar, yaitu untuk keperluan rumah tangga dan industri, kadang-kadang menyebabkan terjadinya pemompaan air tanah secara berlebihan.
Di kota-kota pantai, pemompaan air tanah yang berlebihan dapat menyebabakan terjadinya intrusi air laut yang semakin jauh ke darat.
Masih banyak kegiatan-kegiatan lain yang memberi warna yang sangat kompleks terhadap bentang alam ini. Limbah industri menyebabkan tanah, air dan atmosfer menjadi tercemar.
Pengambilan terumbu karang di pantai dapat menyebabkan aktivitas abrasi semakin meningkat dan lain-lain.
Aktivitas geologi oleh manusia nampaknya akan semakin intensif seiring dengan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologinya.
Gaya eksogen yang diakibatkan oleh kreasi manusia ini oleh Sukandarrumidi (2014) disebut rekayasa antropogenik.