Longsor adalah fenomena umum yang terjadi pada lapisan litosfer. Teman-teman tahu gak bahwa longsor itu adalah fenomena yang paling banyak memakan korban jiwa di Indonesia?.
Ini karena longsor sering terjadi tiba-tiba dalam waktu cepat sehingga penduduk tidak punya cukup waktu untuk menyelamatkan diri. Lalu apakah faktor dan penyebab terjadinya longsor itu?.
1. Lereng Jenuh Air
Hujan yang turun sangat lama atau mencairnya es di puncak gunung atau rembesan air dapat membuat permukaan tanah jenuh oleh air. Ingat bahwa tanah punya kapasitas maksimum dalam menampung volume air.
Jika tanah sudah jenuh air maka tekanan air akan membuat daya ikat tanah melemah sehingga terjadilah longsoran dari atas bukit menuju lembah.
2. Aktifitas gempa
Getaran tremor, gempa tektonik dan aktivitas seismik dapat menyebabkan permukaan tanah bergetar sehingga melemahkan daya ikat batuan dan tanah. Hal ini bisa memicu longsor dikemudian waktu.
3. Aktivitas vulkanik
Lava hasil erupsi punya potensi melelehkan salju. Kombinasi lelehan salju, abu vulkanik dan tanah bergerak sepanjang lembah pegunungan dapat memicu longsor besar dan berbahaya.
4. Geologi
Pelapukan batuan dan perekahan permukaan batuan dapat memicu longsor. Jenis material yang berbeda dan daya adhesi rendah bisa memicu batuan untuk bergerak. Batuan yang kohesif lebih rendah untuk mengalami longsor karena daya ikat yang kuat antar zat/materialnya satu sama lain.
5. Morfologi
Semua bentuk erosi baik itu erosi sungai, air, gelombang, glasial di sepanjang lembah akan mungkin memicu longsor atau aliran. Deposisi dari erosi dapat membuat material debris di lereng gunung sampai ke hilir.
Morfologi dengan tingkat sudut kecuraman diatas 15% biasanya sangat rentang sekali untuk mengalami bencana longsor.
6. Manusia
Akitivitas manusia seperti tambang, konstruksi, pertanian, deforestasi, irigasi dan pembuatan waduk sangat berkontribusi terhadap permukaan bumi khususnya dalam urusan longsor.
Contohnya, sudah banyak longsoran terjadi di area pertambangan dan memakan korban jiwa. Selain itu kegiatan pertanian di lereng yang miring juga berpotensi mengganggu kestabilan tanah dan memicu longsor saat musim hujan tiba.
Gambar: disini
Ini karena longsor sering terjadi tiba-tiba dalam waktu cepat sehingga penduduk tidak punya cukup waktu untuk menyelamatkan diri. Lalu apakah faktor dan penyebab terjadinya longsor itu?.
1. Lereng Jenuh Air
Hujan yang turun sangat lama atau mencairnya es di puncak gunung atau rembesan air dapat membuat permukaan tanah jenuh oleh air. Ingat bahwa tanah punya kapasitas maksimum dalam menampung volume air.
Jika tanah sudah jenuh air maka tekanan air akan membuat daya ikat tanah melemah sehingga terjadilah longsoran dari atas bukit menuju lembah.
2. Aktifitas gempa
Getaran tremor, gempa tektonik dan aktivitas seismik dapat menyebabkan permukaan tanah bergetar sehingga melemahkan daya ikat batuan dan tanah. Hal ini bisa memicu longsor dikemudian waktu.
Longsor di perbukitan |
Lava hasil erupsi punya potensi melelehkan salju. Kombinasi lelehan salju, abu vulkanik dan tanah bergerak sepanjang lembah pegunungan dapat memicu longsor besar dan berbahaya.
4. Geologi
Pelapukan batuan dan perekahan permukaan batuan dapat memicu longsor. Jenis material yang berbeda dan daya adhesi rendah bisa memicu batuan untuk bergerak. Batuan yang kohesif lebih rendah untuk mengalami longsor karena daya ikat yang kuat antar zat/materialnya satu sama lain.
5. Morfologi
Semua bentuk erosi baik itu erosi sungai, air, gelombang, glasial di sepanjang lembah akan mungkin memicu longsor atau aliran. Deposisi dari erosi dapat membuat material debris di lereng gunung sampai ke hilir.
Morfologi dengan tingkat sudut kecuraman diatas 15% biasanya sangat rentang sekali untuk mengalami bencana longsor.
6. Manusia
Akitivitas manusia seperti tambang, konstruksi, pertanian, deforestasi, irigasi dan pembuatan waduk sangat berkontribusi terhadap permukaan bumi khususnya dalam urusan longsor.
Contohnya, sudah banyak longsoran terjadi di area pertambangan dan memakan korban jiwa. Selain itu kegiatan pertanian di lereng yang miring juga berpotensi mengganggu kestabilan tanah dan memicu longsor saat musim hujan tiba.
Gambar: disini