Sedimentasi merupakan proses alami berupa pengendapan massa batuan atau tanah di suatu tempat (biasanya dataran rendah) setelah mengalami erosi dan transportasi.
Sedimentasi ini umumnya terjadi di daerah cekungan karena di daerah ini laju transportasi terhambat oleh kemiringan yang rendah.
Sedimentasi dapat menyebabkan pendangkalan waduk, sungai, saluran irigasi dan terbentuknya tanah-tanah baru di pinggir-pinggir dan delta sungai.
Permukaan bumi ini tidak akan beragam jika tidak ada sedimentasi. Sedimentasi dapat dikatakan menguntungkan dan merugikan.
Menguntungkan karena dapat menambah kesuburan tanah serta terbentuknya tanah garapan baru di daerah hilir atau bawah.
Akan tetapi pada waktu bersamaan juga dapat menurunkan kualitasi perairan dan pendangkalan.
Selain air, pengangkut sedimen dapat berupa angin, gelombang laut, maupun gletser. Proses pengikisan oleh angin disebut deflasi sementara proses pengendapan oleh angin menghasilkan endapan aeolis.
Angin mengangkut butiran pasir dan bahan lepas lain dari suatu tempat ke tempat lain. Bentukkan hasil erosi angin yang umum adalah gumuk pasir (sand dune) seperti di parangtritis.
Menurut bentuknya, gumuk pasir terbagi menjadi barchan (bentuk bulan sabit) dan whale back (punggung paus).
Aktivitas angin juga menghasilkan bentukkan lain seperti loss yaitu endapan pasir halus mengandung gamping berwarna kekuningan sampai cokelat dan tidak berlapis. Material loss ini biasanya berasal dari gurun pasir yang terbawa jauh oleh angin.
Fenomena hasil erosi sedimentasi lainnya muncul di pantai diantaranya:
1. Beach terbentuk karena deposit material karang oleh pengaruh arus dan gelombang.
2. Bar adalah gosong pasir yang memanjang di pantai.
3. Tombolo yaitu gosong pasir yang menghubungkan pulau karang dengan pulau utama.
4. Delta adalah endapan lumpur sungai di muara.
5. Bantaran sungai adalah dataran pada aliran sungai yang terdiri dari pasir, kerikil dan lumpur.
Sedimentasi terus terjadi setiap detik, menit, jam, tahun dan membuat permukaan bumi berubah dan berkembang dari masa ke masa. Gambar: disini disini
Baca juga: Soal hots bab pedosfer + kunci
Sedimentasi ini umumnya terjadi di daerah cekungan karena di daerah ini laju transportasi terhambat oleh kemiringan yang rendah.
Sedimentasi dapat menyebabkan pendangkalan waduk, sungai, saluran irigasi dan terbentuknya tanah-tanah baru di pinggir-pinggir dan delta sungai.
Permukaan bumi ini tidak akan beragam jika tidak ada sedimentasi. Sedimentasi dapat dikatakan menguntungkan dan merugikan.
Menguntungkan karena dapat menambah kesuburan tanah serta terbentuknya tanah garapan baru di daerah hilir atau bawah.
Akan tetapi pada waktu bersamaan juga dapat menurunkan kualitasi perairan dan pendangkalan.
Gumuk pasir di pantai |
Selain air, pengangkut sedimen dapat berupa angin, gelombang laut, maupun gletser. Proses pengikisan oleh angin disebut deflasi sementara proses pengendapan oleh angin menghasilkan endapan aeolis.
Angin mengangkut butiran pasir dan bahan lepas lain dari suatu tempat ke tempat lain. Bentukkan hasil erosi angin yang umum adalah gumuk pasir (sand dune) seperti di parangtritis.
Menurut bentuknya, gumuk pasir terbagi menjadi barchan (bentuk bulan sabit) dan whale back (punggung paus).
Aktivitas angin juga menghasilkan bentukkan lain seperti loss yaitu endapan pasir halus mengandung gamping berwarna kekuningan sampai cokelat dan tidak berlapis. Material loss ini biasanya berasal dari gurun pasir yang terbawa jauh oleh angin.
Sedimentasi di pantai |
1. Beach terbentuk karena deposit material karang oleh pengaruh arus dan gelombang.
2. Bar adalah gosong pasir yang memanjang di pantai.
3. Tombolo yaitu gosong pasir yang menghubungkan pulau karang dengan pulau utama.
4. Delta adalah endapan lumpur sungai di muara.
5. Bantaran sungai adalah dataran pada aliran sungai yang terdiri dari pasir, kerikil dan lumpur.
Sedimentasi terus terjadi setiap detik, menit, jam, tahun dan membuat permukaan bumi berubah dan berkembang dari masa ke masa. Gambar: disini disini
Baca juga: Soal hots bab pedosfer + kunci