Batuan sedimen atau endapan dapat terbentuk karena perombakan batuan lain atau karena proses kimia (eksogen). Hasil masing-masing cara ini berbeda-beda.
Batuan sedimen dapat disusun dari bongkahan batu, kerikil, pasir atau lempung. Setelah bahan rombakan diendapkan maka lambat laun akan mengalami pengerasan atau kompaksi.
Pengerasan ini kerapkali berlangsung karena adanya zat perekat yang dapat berupa asam silikat, kalsium karbonat dan oksida besi.
Ada lagi yang dapat menyebabkan batuan menjadi keras yaitu pembebanan dari tumpukkan batuan yang ada diatasnya (tekanan). Baca juga: Update kode diskon quipper terbaru
Batuan sedimen dapat disusun dari bongkahan batu, kerikil, pasir atau lempung. Setelah bahan rombakan diendapkan maka lambat laun akan mengalami pengerasan atau kompaksi.
Pengerasan ini kerapkali berlangsung karena adanya zat perekat yang dapat berupa asam silikat, kalsium karbonat dan oksida besi.
Ada lagi yang dapat menyebabkan batuan menjadi keras yaitu pembebanan dari tumpukkan batuan yang ada diatasnya (tekanan). Baca juga: Update kode diskon quipper terbaru
Waktu juga berperan dalam pembentukkan batuan sedimen. Semakin lama umur batuan maka umumnya main keras. Proses pengerasan ini mengakibatkan sedimen membatu.
Jika bahan pembentuknya berbutir kasar maka akan terbentuk batu konglomerat yang sering banyak di sungai. Batu konglomerat memiliki butir bundar.
Jika bahan pembentuknya bersudut tajam maka disebut breksi. Pasir yang membatu disebut batu pasir, lanau disebut batu lanau dan lempung disebut batu serpih.
Jika bahan pembentuknya berbutir kasar maka akan terbentuk batu konglomerat yang sering banyak di sungai. Batu konglomerat memiliki butir bundar.
Jika bahan pembentuknya bersudut tajam maka disebut breksi. Pasir yang membatu disebut batu pasir, lanau disebut batu lanau dan lempung disebut batu serpih.
Batu breksi bersudut tajam |
Batu gamping umumnya bersal dari terumbu karang yang terangkat karena gaya tektonik ke daratan. Batu kapur atau gamping sering dijumpai adanya fosil hewan laut seperti di daerah Pegunungan Sewu Gunung Kidul.
Dalam batu kapur ditemukan rijang atau batu api. Sebelum ada korek api, manusia menggunakan rijang untuk membuat api. Batu Rijang tersusun atas asam silikat dan berbeda dengan batu gamping yang terjadi secara kimia (Kalsium karbonat). Baca juga: Kelas kemampuan lahan USDA
Dalam batu kapur ditemukan rijang atau batu api. Sebelum ada korek api, manusia menggunakan rijang untuk membuat api. Batu Rijang tersusun atas asam silikat dan berbeda dengan batu gamping yang terjadi secara kimia (Kalsium karbonat). Baca juga: Kelas kemampuan lahan USDA
Batu gamping yang terjadi karena pengendapan kimia adalah travertin. Travertin diendapakan di dekat mata air panas seperti di Ciseeng Jawa Barat. Batu rijang banyak ditemukan di Tasikmalaya Selatan.
Gneiss ubahan dari granit |
Batuan Metamorfosis atau malihan terjadi setelah mengalami perubahan bentuk fisik dan kimia. Perubahan ini terjadi karena tekana dan suhu yang tinggi. Contohnya adalah marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping.
Contoh lainnya adalah sabak dan abtu tulis dan grafit. Sabak berasal dari baru serpih, grafit berasal dai karbon. Selain itu granit juga bisa berubah menjadi gneiss. Itulah beberapa jenis batuan penyusun kerak bumi kita.
Contoh lainnya adalah sabak dan abtu tulis dan grafit. Sabak berasal dari baru serpih, grafit berasal dai karbon. Selain itu granit juga bisa berubah menjadi gneiss. Itulah beberapa jenis batuan penyusun kerak bumi kita.