Teori Asal Mula Jagat Raya Big Bang dan Keadaan Tetap - Guru Geografi
News Update
Loading...

Kamis, Februari 8

Teori Asal Mula Jagat Raya Big Bang dan Keadaan Tetap

Berbagai teori tentang pembentukan jagat raya dipelajari dalam ilmu yang dinamakan kosmologi. Albert Einstein merupakan ahli kosmologi modern pertama. 

Pada tahun 1915 ia menyempurnakan tentang teori umum relativitas yang kemudian diterapkan pada pendistribusian zat di ruang angkasa. 

Teori relativitas umum yang dikemukanan Enistein menginspirasi banyak ilmuwan lainnya termasuk Alexander Friedman yang merupakan fisikawan asal Rusia. Friedman menghasilkan model berdasarkan persamaan matematis yang Einstein tulis tentang evolusi alam semesta.

George Lemaitre seorang astrofisika berkebangsaan Belgia mengajukan teori bahwa alam semesta bermula dari  suatu atom purba tunggal bersifat panas dan padat yang kemudian meledak keluar. 

Teori ini akhirnya dikenal sebagai teori ledakan besar Big Bang. Pada tahun 1940an George Gamow ahli fisika Rusia-Amerika, merupakan salah satu pendukung teori ledakan besar. Dia menyatakan bahwa jika suatu ledakan besar telah terjadi pada pembentukkan alam semesta maka peristiwa itu akan menyisakan pijar susulan berupa jejak-jejak radiasi kosmis.

Pda tahun 1965, dua fisikawan bernama Arno Penzias dan Robert Wilason melakukan pencarian sinyal gelombang radio dari bagian tepi Galaksi Bima Sakti. 

Dalam percobaan itu secara tidak sengaja mereka menemukan sisa-sisa gelombang mikro yang diperkirakan Gamow. Hal ini menjadi salah satu bukti terjadinya ledakan besar pada pembentukkan alam semesta.
Teori Asal Mula Jagat Raya Big Bang dan Keadaan Tetap
Galaksi spiral di jagat raya
Pada tahun 1929, Edwin Hubble seorang astronom mengemukkan bahwa berbagai galaksi sebenarnya menjauhi kita, dengan kecepatan sampai beberapa ribu km per detik. 

Galaksi-galaksi tersebut termasuk Bima Sakti senantiasa menjaga keutuhan bentuk internalnya dalam waktu lama. 

Galaksi tersebut mengarungi ruang angkasa secara sendiri-sendiri seperti partikel yang bergerak mengarungi ruang angkasa. Hasil pengamatan Hubble merupakan bukti-bukti ledakan besar.

Teori Keadaan Tetap
Seorang astronom Inggris Fred Hoyle bersama Herman Bundi dan Thomas Gold mengajukan teori lain yaitu Keadaan Tetap. Teori ini menjelaskan bahwa jagat raya tidak bersifata sama dalam ruang angkasa, namun juga tiak berubah dalam waktu. 

Jadi asas kosmologi diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi sempurna atau lengkap dan tidak bergantung pada peristiwa sejarah tertentu. Teori ini berlwanan dengan ledakan besar. Dalam teori ledakan besar, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong ketika berbagai galaksi saling menjauh. 

Dalam teori keadaan tetap, terdapat anggapan bahwa zat bar selalu diciptakan dalam ruang angkasa diantara berbagai galaksi sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Para ahli astonomi mengatakan bahwa zat baru itu adalah hidrogen yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi.

Pembentukan zat di ruang angkasa yang kosong itu diterima dengan skeptis oleh para ahli karena hal itu melanggar salah satu hukum fisika yaitu kekekalan zat. Zat tidak dapat dihilangkan dan diciptakan namun hanya dapat diubah menjadi energi. 

Sebaliknya sulit pula untuk menyanggah secara langsung proses pembentukkan zat itu karena menurut teori keadaan tetap, laju pertumbuhan zat sangat lambat yaiut satu atom setiap satu milyar tahun dalam satu volume luar angkasa. 

Baca juga: Soal Titik Henti dan cara menjawabnya
Gambar: disini
Baca Juga
Post ADS 1

Yuk Sebarkan Artikel Ini

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close