Salah satu model militer untuk mengukur arah dan jarak di lapangan adalah sudut azimuth dan back azimuth. Azimuth diartikan sebagai sudut horizontal dan diukur searah jarum jam dari arah utara.
Saat azimuth antara dua titik point di peta ditentukan, maka dua titik tersebut akan terhubung oleh garis lurus.
Kemudian busur digunakan untuk mengukur sudut antara arah utara dengan garis yang ditarik. Sudut yang diukur inilah yang dinamakan azimuth.
Saat azimuth antara dua titik point di peta ditentukan, maka dua titik tersebut akan terhubung oleh garis lurus.
Kemudian busur digunakan untuk mengukur sudut antara arah utara dengan garis yang ditarik. Sudut yang diukur inilah yang dinamakan azimuth.
Sudut azimuth ini biasa dinyatakan dalam satuan derajat
Contoh : 6⁰ 11' 20" = 6 derajat, 11 menit dan 20 detik
Tujuan utama dari metode sudut azimuth adalah untuk menentukan arah dari satu titik ke titik lain. Jadi azimuth hanya bisa dicari jika ada dua lokasi di peta yang ditentukan.
Lalu apa bedanya azimuth dengan sudut?
Sudut selalu dibentuk dari tiga titik sementara azimuth hanya dibentuk dari dua titik.
Sudut Azimuth dan Back Azimuth |
Back Azimuth
Back azimuth adalah kebalikan sudut dari azimuth. Untuk mencari nilai back azimuth maka digunakan rumus berikut:
Back Azimuth = azimuth + 180⁰
Jika hasil penambahan tersebut menghasilkan angka lebih dari 360⁰, maka besar back azimuth adalah hasil penambahan tadi dikurangi 360⁰.
Contoh:
Azimuth A-B = 90⁰
Back azimuth A-B = 90+180 = 270⁰
Azimuth C-D = 250⁰
Back azimuth C-D = 250+180 = 430⁰ ,artinya lebih besar dari 360, jadi
Back azimuth C-D = 430-360 = 70,artinya lebih besar dari 360
Azimuth dan back azimuth biasa digunakan di bidang militer untuk menentukan posisi musuh dan mencari rute penyerangan yang terbaik.
Gambar: unitedoperations.net