Faktor Kepunahan Hewan dan Tumbuhan - Guru Geografi
News Update
Loading...

Selasa, April 11

Faktor Kepunahan Hewan dan Tumbuhan

Kepunahan adalah akhir dari kehidupan suatu organisme terutama spesies. Kepunahan dapat terjadi jika individu terakhir dalam suatu kelompok mati. 

Untuk menentukan punah tidaknya suatu spesies memang agak susah karena perlu penelitian dan pendataan yang spesifik.

Dalam beberapa kasus, ada suatu spesies yang sudah dinyatakan punah namun ternyata muncul kembali.  

Baca juga: 
Dampak pencemaran lingkungan
7 perbedaan batuan beku dan batuan sedimen

Banyak faktor yang mendorong terjadinya kepunahan spesies hewan dan tumbuhan di dunia. 

Meskipun kepunahan adalah proses alami namun semakin banyak bukti ilmiah menunjukkan bahwa kegiatan manusia memicu percepatan kepunahan sebuah spesies.

Penyebab utama dari kepunahan hewan dan tumbuhan antara lain:
1. Kehilangan habitat
Perubahan ruang permukaan bumi baik melalui bencana alam atau kegiatan manusia adalah ancaman terbesar tunggal bagi keberlanjutan hayati di Bumi dan penyebab utama kepunahan di dunia. 

Ketika hewan dan tumbuhan tidak memiliki habitat dan tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru maka ia lambat laun akan punah. 

2. Perburuan Liar
Kegiatan berburu hewan dan tumbuhan langka merupakan penyebab lain dari kepunahan sebuah spesies terutama mereka yang termasuk spesies endemik dengan habitat yang terbatas atau memiliki populasi kecil dan lambat secara regenerasi. 

Berburu kini menjadi sebuah kebiasaan baru para manusia ultrakaya. Uang menjadikan berburu sebagai suatu permainan biasa bagi mereka. 

Meskipun undang-undang perlindungan hewan dan tumbuhan langka sudah ada namun beberapa orang masih belum memahami dan malah seolah-olah tidak tahu tetang hukum tersebut.
Faktor Kepunahan Hewan dan Tumbuhan
Koala meratapi habitatnya yang hilang
3. Munculnya Spesies Baru
Kehadiran suatu spesies baru yang tidak endemik pada satu wilayah, memungkinkan adanya konsekuensi hewan dan tumbuhan asli akan hilang  sedikit demi sedikit. 

Munculnya spesies baru dapat terjadi karena proses penyebaran seperti benih yang tertiup angin atau burung, namun proses tersebut sangat jarang terjadi. Baca juga: Teori Big Bang dan Keadaan Tetap

Kehadiran spesies baru lebih banyak disengaja oleh migrasi manusia yang cepat. Benih tumbuhan dapat dengan mudah dibawa manusia dengan tas, mobil, atau kaos kaki sekalipun. 

Kehadiran spesies baru di lahan yang endemik bisa jadi memicu persaingan yang tidak bisa ditoleransi oleh hewan dan tumbuhan lokal sehingga mereka akan kalah.

4. Polusi
Pencemaran dapat terjadi secara alami maupun oleh kegiatan manusia. Pencemaran alami seperti erupsi dan banjir sering menyebabkan kepunahan lokal dan jarang dalam skala luas. 

Sementara kegiatan manusia seperti industri akan menghasilkan berbagai limbah beracun. Penggunaan pestisida juga dapat menghilangkan salah satu anggota rantai makanan sehingga akan ada spesies yang tidak terkendali pertumbuhannya.
 
5. Kompetisi
Evolusi sangat dipengaruhi oleh persaingan antar spesies. Spesies yang tidak kuat dan kalah akan bermigrasi atau hilang dan punah dari habitatnya. 

6. Penyakit
Adanya wabah penyakit baik itu secara alami atau buatan dapat menimbulkan kepunahan suatu spesies. Contohnya penyakit elm Belanda, merupakan penyakit jamur pohon elm disebarkan oleh kumbang kulit kayu elm. 

Meskipun awalnya diyakini berasal dari Asia, penyakit ini telah tiba-tiba muncul di Amerika Utara dan Eropa dimana telah menghancurkan populasi pohon elm. 

Ada beberapa faktor ekologi lainnya yang berkontribusi terhadap kepunahan suatu spesies diantaranya:
- Derajat spesialisasi merupakan faktor penting. Semakin khusus hewan dan tumbuhan maka semakin rentan terhadap kepunahan.
- Posisi organisme dalam rantai makanan. Semakin tinggi hewan dalam rantai makanan maka semakin rentan punah. 
- Kisaran distribusi memengaruhi kepunahan. Semakin sedikit sebaran organisme di bumi maka ancaman kepunahan semakin tinggi.
- Kecepatan reproduksi juga memengaruhi kepunahan. Ada beberapa hewan yang lambat bereproduksi sehingga sulit beregenerasi.
- Toleransi hewan dengan kehadiran manusia juga berbeda-beda. 

Baca juga: Rangkuman bab dinamika biosfer

Gambar: independentaustralia.net
Baca Juga
Post ADS 1

Yuk Sebarkan Artikel Ini

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close