LPDP merupakan program beasiswa yang disediakan pemerintah Indonesia untuk masyarakat berprestasi. Banyak masyarakat yang belum memahami tentang mekanisme program beasiswa ini. Berikut ini hal yang harus diketahui masyarakat tentang Beasiswa LPDP.
1. Dana yang dikelola LPDP berjumlah 15, 6 T dan ada tambahan 5 T untuk tahun 2016 sehingga keseluruhan menjadi 20,6 T.
2. Hal yang belum banyak diketahui orang adalah bahwa LPDP bukan hanya mengelola dana untuk beasiswa namun juga dana untuk investasi, dana bantuan riset dan reward.
3. Khusus untuk beasiswa LPDP, pendaftaran dibuka sepanjang tahun dengan periode tiap bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
4. Kuota tiap tahun 5.000 orang (beasiswa dalam negeri dan luar negeri).
5. Seleksi beasiswa LPDP berupa seleksi adinistratif dan substantif.
6. Seleksi administratif; maksimal pendaftar S2: 35 tahun dan untuk S3: 40 tahun. Ada wacana untuk ditambahkan batas atas umurnya untuk memberikan kesempatan kepada angkatan "tua" yang masih semangat kuliah untuk dapat beasiswa mengingat masa pensiun PNS dan Guru besar menurut aturan terbaru juga mundur (58 tahun untuk PNS dan 78 tahun Guru Besar)
7. Seleksi administratif: harus punya Unconditional LOA atau jika gak punya bisa diganti dengan: IPK 3,00 untuk pelamar S2 dan 3,25 untuk pelamar S3 dan Toefl ITP 500/iBT 61/IELTS 6,0 (DN), ITP 550/iBT 79/IELTS 6,5 (LN).
8. Seleksi substantif terbagi tiga yaitu interview, group discussion dan Nulis Essai.
9. Tentang interview dalam bahasai Inggris jika pelamar ingin ke Luar Negeri atau Bahasa Indonesia jika di Dalam Negeri yang dinilai mencakup aspek (moral, intelektual, nationality, social awarness, strong personality). Penting dicataa, mahasiswa KUPU-KUPU (kuliah-pulang-kuliah-pulang) tidka masuk tipe ideal yang diinginkan LPDP, jadi beruntunglah kita semua yang menjadi aktifis kampus.
10. Tentang Group Discussion, aspek yang dinilai yakni kemampuan komunikasi verbal. Dalam English jika ingin ke LN dan Indo jika tujuanya kampus DN. I gurup 8-10 orang, membahas tema-tea tertentu yang lagi up to date terkait kondisi bangsa. Jadi kita harus update informasi dan tidak boleh kudet, apatis apalagi gaptek.
