Berbicara tentang kalender matahari tentu akan sangat familiar di keseharian kita bukan?. Periode revolusi bumi ini sesungguhnya dalam mengitari matahari adalah 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik.
Satu tahun surya tidak ditetapkan berdasarkan periode ini namun ditetapkan berdasarkan periode peredaran semu tahunan Matahari dari titik Aries sampai ke titik itu lagi yang lamanya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik atau 365¼ hari.
Satu tahun surya tidak ditetapkan berdasarkan periode ini namun ditetapkan berdasarkan periode peredaran semu tahunan Matahari dari titik Aries sampai ke titik itu lagi yang lamanya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik atau 365¼ hari.
Selain itu dikenal pula 1 hari yaitu periode rotasi Bumi mengitari porosnya. Satu tahun surya dibagi 12 bulan dan 1 bulan dibagi lagi atas beberapa minggu, dengan 1 minggu = 7 hari. Dengan demikian 1 tahun surya dibagi atas bulan, minggu dan hari. Inilah yang dinamakan kalender.
Sejarah mencatat bahwa orang Romawi jaman dahulu menetapkan 1 tahun surya = 365¼ hari. Karena bilangan ini tidak bulat, maka kasiar Romawi saat itu, Julius Cesar, pada 47 Sebelum Masehi menetapkan 1 tahun = 365 hari. Sissa seperempat hari menjadi satu hari setelah 4 tahun sehingga setiap 4 tahun sekali terdapat satu tahun surya yang jumlahnya 366 hari.
Tahun seperti ini disebut tahun kabisat. Kelebihan satu hari ini ditambahkan pada bulan Februari. Dengan begitu, jika pada tahun biasa bulan Februari adalah 28 hari maka pada tahun kabisat bulan Februari menjadi 29 hari.
Jadi, menurut Cesar, tahun kabisat adalah tahun-tahun yang bilangannya habis dibagi empat. Misalnya tahun 1992, 1996, 2000, dan 2004. Sedangkan tahun 1993, 1994, 1998 dan 2002 bukanlah tahun kabisat.
Jadi, menurut Cesar, tahun kabisat adalah tahun-tahun yang bilangannya habis dibagi empat. Misalnya tahun 1992, 1996, 2000, dan 2004. Sedangkan tahun 1993, 1994, 1998 dan 2002 bukanlah tahun kabisat.
Satu tahun kalender surya = 365¼ hari atau 365 hari 5 jam 59 menit 60 detik. Kamu mengetahui bahwa periode revolusi Bumi yang berdasarkan peredaran semu matahari tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit dan 46 detik.
Dengan demikian pada kalender Julian (yang dibuat Julius Ceasar) yang berlaku sampai dengan tahun 1582, ada selisih kelebihan 11 menit 14 detik per tahun. Dalam 128 tahun terdapat selisih waktu 128 x (11 menit 14 detik) sama dengan 23, 96 jam atau dibulatkan 24 jam alias satu hari.
Dengan demikian pada kalender Julian (yang dibuat Julius Ceasar) yang berlaku sampai dengan tahun 1582, ada selisih kelebihan 11 menit 14 detik per tahun. Dalam 128 tahun terdapat selisih waktu 128 x (11 menit 14 detik) sama dengan 23, 96 jam atau dibulatkan 24 jam alias satu hari.
Pada tahun 1582 Paus Gregorius XIII menyempurnakan kalender Julian dengan menyatakan bahwa tahun kabisat adalah tahun yang bilangannya habis dibagi empat dan hanya tahun abad yang bilangannya habis dibagi 400.
Jadi menurut kalender Julian, tahun abad 1800, 1900, dan 2000 bukan tahun kabisat karena bilangannya tidak habis dibagi 400. Hanya tahun abad 2000 yang termasuk tahun kabisat karena habis dibagi 400. Kalender Masehi atau kalender surya Gregorius berlaku mulai tahun 1582.
Jadi menurut kalender Julian, tahun abad 1800, 1900, dan 2000 bukan tahun kabisat karena bilangannya tidak habis dibagi 400. Hanya tahun abad 2000 yang termasuk tahun kabisat karena habis dibagi 400. Kalender Masehi atau kalender surya Gregorius berlaku mulai tahun 1582.