Guyot atau tablemount, merupakan gunung api bawah laut yang terisolasi dengan puncak yang datar di bawah 200 meter di bawah permukaan laut. Puncak yang datar tersebut mungkin pada awalnya punya diameter lebih dari 10 km. Istilah guyot berasal dari ahli geologi Amerika-Swiss yaitu Arnold Henry Guyot.
Di Samudera Pasifik, guyot banyak ditemukan dengan puncaknya berada antara 1.000 sampai 2.000 m di bawah permukaan air laut. Sama halnya dengan gunung api di daratan, guyot memiliki lereng miring seperti kerucut dengan sudut 20 derajat dari bawah hingga ke puncak.
Guyot di Samudera Pasifik barat banyak dibatasi oleh atol dan terumbu karang. Terumbu karang ini pada umumnya berasal dari zaman akhir Cretaceous. Meski penurunan dasar laut terjadi sejak saat itu namun alasan matinya terumbu karang masih kurang jelas. Dibawah kondisi normal terumbu karang dapat tumbuh ke atas mengimbangi pemekaran dasar samudera.
Guyot pada dasarnya adalah gunung api yang dibangun di dasar laut bahkan bisa sampai muncul ke permukaan laut. Erosi gelombang mengikis dan menghancurkan puncak gunung ini mengakibatkan bentuk pipih atau datar.
Puncak guyot dulunya ada di permukaan laut dan mengandung fosil seperti terumbu karang yang hidup di perairna dangkal. Seiring pegerakan dasar lautan maka guyot ini akan semakin tenggelam di dasar lautan.
Puncak guyot dulunya ada di permukaan laut dan mengandung fosil seperti terumbu karang yang hidup di perairna dangkal. Seiring pegerakan dasar lautan maka guyot ini akan semakin tenggelam di dasar lautan.
Perkembangan Guyot |
Ada lima fase pembentukkan guyot secara umum yaitu:
Fase 1 New Oceanic Island
Awalnya magma yang naik di tengah lautan membentuk pulau baru atau hot spot island. Contohnya seperti Hawaii atua Krakatau.
Fase 2 Fringing Reef
Setelah pulau terbentuk maka muncullah terumbu karang disekitarnya. Terumbu butuh perairan dangkal, jernih dan banyak sinar matahari. Lama kelamaan pulau akan dikelilingi oleh reef tadi.
Fase 3 Barrier Reef
Seiring berjalannya waktu dan gerakan lempeng maka pulau akan kehilangan aktifitas vulaknik karena bergeser dari titik hotspot. Selama itu, perkembangan terumbu karang semakin pesat dan menambah beban pulau ditambah lagi erosi dari arus dan gelombang laut. Dan akhirnya pulau pun akan tenggelam lalu terbentuklah laguna di sekitar pulau.
Fase 4 Atol
Pulau semakin tenggelam namun terumbu karang masih hidup di sekeliling pulau sehingga membentuk cincin karang atau Atol.
Fase 5 Guyot
Terumbu karang yang mengelilingi pulau tadi akhirnya mati karena pulau semakin tenggelam. Terumbu tidak bisa hidup dengan kedalaman yang tidak bisa ditembus matahari. Jadilah guyot.
Sumber: pages.geo.wvu.edu