Lahan merupakan bagian permukaan bumi yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik di atasnya. Tanah dan lahan seringkali disamakan namun pada prinsipnya berbeda.
Lahan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan seperti petanian, perkebunan hingga pemkiman. Ada dua jenis lahan yaitu lahan kritis dan lahan potensial.
Lahan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan seperti petanian, perkebunan hingga pemkiman. Ada dua jenis lahan yaitu lahan kritis dan lahan potensial.
Lahan kritis merupakan lahan yang tidak produktif. Andai dikelola, produktifitasnya akan sangat rendah dan tidak sebanding dengan biaya produksi dan pengolahan. Ciri lahan kritis yaitu tandus, gundul dan miskin unsur hara.
Faktor yang menyebabkan lahan kriris diantaranya sebagai berikut:
Faktor yang menyebabkan lahan kriris diantaranya sebagai berikut:
1. Kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan sehingga tidak ada lapisan air tanah. Daerah ini banyak terjadi di daerah karst dan bayangan hujan.
2. Genangan air terus menerus seperti di daerah pantai atau rawa. Sirkulasi air buruk menyebabkan tanah menjadi asam.
3. Erosi tanah dan masswasting yang biasanya terjadi di daerah lereng terjal, pegunungan perbukitan yang bertekstur tanah yang labil.
4. Penambangan bahan galian yang merusak lapisan tanah atas seperti batubara.
5. Pencemaran oleh polutan seprti pestisida dan limbah rumah tangga atau industri.
6. Pembekuan air yang biasanya terjadi di daerah lintang tinggi atau pegunungan tinggi.
7. Kebakaran lahan.
Lahan kritis karena kekeringan panjang |
Lahan kritis yang dibiarkan lama maka akan sulit dikembalikan seperti semula sehingga dapat mengancam kehidupan mahluk hidup di atasnya. Beberapa upaya untuk menganggulangi lahan kritis diantaranya adalah:
1. pembuatan terasering di daerah miring.
2. melakukan reboisasi di daerah gundul.
3. reklamasi lahan bekas tambang.
4. melakukan pengerukan sungai secara berkala.
5. pemupukan dengan pupuk organik.
6. tidak membuang sampah plastik ke tanah.
7. mengelola lahan sesuai peruntukannya dan kelas kemampuan lahan.
8. melestarikan Daerah Aliran Sungai.
Lahan potensial merupakan lahan yang belum dimanfaatkan tapi punya nilai ekonomi yang tinggi. Jika diolah secara tepat maka akan menghasilkan produk yang sangat tinggi. Lahan potensial memiliki tingkat kesuburan tinggi.
Lahan potensial tersebar di daerah pantai, dataran rendah dan pegunungan. Lahan di daerah pantai didominasi oleh tanah aluvial yang kaya mineral seperti di muara sungai. Delta-delta sungai merupakan daerah subur dan sering menjadi awal mula pusat kegiatan manusia seperti Delta Sungai Nil.
Lahan potensial tersebar di daerah pantai, dataran rendah dan pegunungan. Lahan di daerah pantai didominasi oleh tanah aluvial yang kaya mineral seperti di muara sungai. Delta-delta sungai merupakan daerah subur dan sering menjadi awal mula pusat kegiatan manusia seperti Delta Sungai Nil.
Lahan potensial sangat produktif jika dikelola maksimal |
Daerah dataran rendah jika curah hujan cukup bisa menjadi lahan subur dan cocok untuk pertanian. Saluran irigasi juga memainkan peranan penting dalam pengolahan lahan di dataran rendah.
Lahan di daerah pegunungan banyak mendapat curah hujan dan endapan material dari erupsi sehingga sangat subur. Daerah pegunungan cocok untuk budidaya sayuran. Upaya pelestarian dan peningkatan manfaat lahan potensial dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut:
Lahan di daerah pegunungan banyak mendapat curah hujan dan endapan material dari erupsi sehingga sangat subur. Daerah pegunungan cocok untuk budidaya sayuran. Upaya pelestarian dan peningkatan manfaat lahan potensial dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut:
1. merencanakan pembangunan dengan asas pembangunan berkelanjutan.
2. membuat master plan perencanaan ruang sesuai kondisi lahan.
3. mengendalikan pembangunan pemukiman.
4. melakukan diversifikasi pertanian.
Gambar: digitalfilipina.com, cnbc.com