Pencemaran atau polusi merupakan fenomena yang umum dijumpai di era industri seperti saat ini. Pencemaran udara adalah salah satu contoh fenomena yang banyak terjadi khususnya di perkotaan.
Kabut asap hasil pembakaran kendaraan bermotor atau pabrik sangat menganggu aktifitas manusia dan merusak lingkungan. Lalu gas apa saja menyumbang terhadap pencemaran udara?.
Kabut asap hasil pembakaran kendaraan bermotor atau pabrik sangat menganggu aktifitas manusia dan merusak lingkungan. Lalu gas apa saja menyumbang terhadap pencemaran udara?.
Kabut polusi di Jakarta |
Nama : CO₂ atau karbon dioksida
Sumber : pembakaran bahan bakar, kebakaran lahan
Dampak : efek rumah kaca dan perubahan iklim
Nama : CO atau karbon monoksida
Sumber : pembakaran bahan bakar fosil
Dampak : mengganggu pernapasan, sakit kepala, pingsan dan kematian
Nama : NO dan NO₂
Sumber : secara alami sudah ada di udara, pembakaran bahan fosil, pembuangan gas dan fosil
Dampak: menganggu pernapasan, koma dan kematian
Nama : Fluor
Sumber : industri kimia, industri baja, dan alumunium, pertambangan logam yang mengandung fluor
Dampak : merusak semua jenis kehidupan, mengganggu pernapasan, kontak berkepanjangan akan merusak tulang dan gigi
Nama : Sulfur dioksida SO₂
Sumber : pembakaran bahan bakar, rokok
Dampak : iritasi mata, hidung dan tenggorokan
Nama : DDT
Sumber : zat pemberantas hama
Dampak : penyakit jantung
Nama : CFC atau chlorofluorcarbon
Sumber : kulkas, AC, deodoran dan semprotan nyamuk
Dampak : merusak lapisan ozon
Gas-gas lain yang mencemari udara juga bisa berasal dari pembakaran sampah, bangkai, atau tanaman. Efek yang ditimbulkan tergantung dari intensitas bau yang ditimbulkan.
Meningkatnya kadar gas pencemar di udara akan menurunkan kualitas udara dan mahluk hidup tidak akan nyaman tinggal dalam kondisi udara yang demikian.
Meningkatnya kadar gas pencemar di udara akan menurunkan kualitas udara dan mahluk hidup tidak akan nyaman tinggal dalam kondisi udara yang demikian.
Gambar: panoramio