Tipe Erupsi Magmatik dan Non Magmatik - Guru Geografi
News Update
Loading...

Jumat, Februari 24

Tipe Erupsi Magmatik dan Non Magmatik

Kamu tentu pernah melihat gunung api meletus kan di televisi?. Ketika gunung api meletus atau erupsi maka material-material vulkanik dimuntahkan dari dalam perut bumi. Bahan erupsi ini ada yang bersifat magmatik atau non magmatik. 

Tidak semua bahan erupsi ini dimuntahkan secara bersamaan saat erupsi gunung api terjadi. Berbagai faktor seperti kekentalan magma atau kedalmaan dapur magma memengaruhi hal tersebut. 

1. Bahan Erupsi Magmatik
Erupsi efusif akan menghasilkan aliran lava pijar sementara tipe erupsi eksplosif menghasilkan material lepas beranekaragam dengan ukuran mikro sampai raksasa. Material lepas tersebut dinamakan piroklastik. Material erupsi gunung api dapat diklasifikasikan menurut sifatnya yaitu:
a. Leleran atau Lava
Leleran atau lava adalah suatu massa batuan cair yang mengalir keluar dari lubang erupsi atau membentuk sumbat lava atau kubah (dome). Aliran lava ini dapat berwujud sangat cair atau setengah cair dengan tipe bahan homogen dan heterogen.

Sifat aliran lava ini tergantung dari kekentalan atau viskositas magma atau lava. Kekentalan lava dipengaruhi komposisi penyusun lava dan temperatur nya. Lava asam (SiO2) lebih kental dibanding lava basalt. Suhu lava rata-rata mencapai 700 - 1.200 derajat C. Bentuk aliran lava yang unik diantaranya lava bantal di Hawaii.

b. Bom Vulkanik
Bom vulkanik ini adalah bongkahan lava padat berukuran besar yang terlontar dari dalam perut bumi saat erupsi. Bentuk akhir dari bom vulkanik ini dipengaruhi oleh kekentalan magma dan jarak yang ditempuh oleh bom tersebut. Pada umumnya, bentuk akhir bom vulkanik agak bulat, lonjing, gepeng dan tidak teratur dengan ukuran garis tengah lebih dari 63.5 mm.

Ada bom vulkanik yang berukuran rumah seperti yang terjadi saat erupsi Merapi. Bentuk lainnya dari bom vulkanik adalah kerak roti yaitu bagian permukaannya retak-retak  bersegi seperti pada kulit roti yang terlalu mengembang.

Hal ini disebabkan oleh kulit yang lebih cepat dingin dan menyusut karena suhu di luar dingin. Adakala gumpalan lava pijar berputar saat keluar dari mulut gunung api lalu melengkung dan menjadi lava siput.
Erupsi Magmatik dan Non Magmatik
Bom vulkanik raksasa
c. Lapili
Lapili berasal dari magma yang terlontar dari perut bumi berbentuk bundar atau persegi dengan garis tengah 2.54 mm - 63.5 mm. Lapili ini umumnya seperti kerikil, agak ringan dan berwarna terang.

d. Abu Vulkanik
Abu vulkanik gunung api agak berbeda dengan abu pembakaran biasa atau rokok, sampah dan lainnya. Ukuran abu vulkanik ini berkisar antara 2.54 mm - ukurna mikro. Endapan pasir gunung api atua tufa masih dalam kategori gunung api.

e. Gas
Gas yang dihasilkan oleh erupsi magmatik paling umum adalah Cl₂, HCl, SO₂, CO, CO₂, H₂ dan N₂. Selain itu ada juga H₂O dan bahan padat halus terdiri dari senyawa NH₄Cl, NH₄F dan FeCl₂ dan paling utmaa SiO₂. Campuran gas dan bahan padat inilah yang membuat asap erupsi berwarna cokelat, abu atau hitam.

f. Bahan Timbul
Bahan timbul ini sejenis batu lemparan erupsi magmatik, berpori dan ringan sehingga dapat mengapung di air. Contoh dalam hal ini adalah batu apung.
 
Erupsi Magmatik dan Non Magmatik
Abu vukanik erupsi
2. Bahan Erupsi Non Magmatik
Pada dasarnya material erupsi ini tidak secara langsung berasal dari magma namun tetap saja ada interaksi dengan magma namun tidak langsung.
a. Pecahan Lava
Merupakan batuan berbentuk persegi dalam berbagai ukuran, terjadi oleh proses mekanik kubah lava atau dome yang sudah dingin, atau lava di dinding kawah/sumbat lava.

b. Abu Vulkanik
Abu vulkanik dapat ditemukan pula pada tipe erupsi freatik namun tidak bervolume besar seperti pada erupsi magmatik.

c. Gas
Gas ini dihasilkan oleh uap air dari erupsi freatik.
Gambar: hmedia.lonelyplanet.com, cisonostato.it
Baca Juga
Post ADS 1

Yuk Sebarkan Artikel Ini

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close