Dampak Positif dan Negatif Revolusi Hijau - Guru Geografi
News Update
Loading...

Kamis, Januari 19

Dampak Positif dan Negatif Revolusi Hijau

Pertanian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan manusia dan sering mendorong lahirnya sebuah peradaban. Berdasarkan bukti peninggalan artefak, para ahli sejarah bersepakat bahwa kegiatan pertanian pertama kali dilakukan di kawasan Mesopotamia sekitar 8.000 SM. 

Mesopotamia merupakan daerah yang dibatasi oleh Sungai Eufrat dan Sungai Tigris (sekrang menjadi Irak dan Iran). Dahulu daerah ini masih sangat subur dan hijau dibanding keadaan pada saat ini yang gersang dan menjadi daerah perang yang tidak kunjung usai. Baca juga: Produk hasil vulkanisme

Di Indonesia sendiri, pembangunan pertanian mulai gencar dilakukan pada masa oerde baru era Soeharto yang identik dengan istilah Revolusi Hijau. Revolusi Hijau merupakan bagian dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem pertanian pada abad sekarang. 

Perubahan ini merubah tanam tradisional berubah menjadi pola tanam modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Dulu manusia bertani dengan model pertanian subsiten (untuk rumah tangga sendiri). Latar belakang dari Revolusi Hijau antara lain adalah sebagai berikut:

Baca juga:
Zonasi perairan laut dalam
Contoh soal HOTS geografi dan pembahasannya

1. Lahan pertanian hancur akibat dibombardir saat Perang Dunia I dan II.
2. Pertumbuhan penduduk yang meningkat tajam.
3. Makin banyaknya lahan tidur.
4. Adanya pengembangan produk pertanian.
5. Ingin mengubah mindset petani gaya lama menjadi petani gaya baru alias modern.

Revolusi hijau pada masa orde baru memberikan dampak yang positif dan negative ditinjau dari berbagai aspek. Berikut ulasannya:
Dampak Positif dan Negatif Revolusi Hijau
Pertanian Tumpang Sari
Dampak Positif
a. Berkembangnya tanaman varietas unggul berumur pendek sehingga dalam setahun bisa beberapa kali panen. Pekerja di sector pertanian juga semakin bertambah.
b. Pendapatan petani meningkat karena penggunaan teknologi modern.
c. Pengetahuan masyarakat tentang tata cara bercocok tanam semakin meningkat.
d. Indonesia mencapai swasembada pangan khususnya beras.

Dampak Negatif
a. Muncul kesenjangan pendapatan karena yang merasakan hanya petani pemilik modal besar saja.
b. Adanya pupuk kimia dan pembasmi hama membuat biaya produksi semakin meningkat.
c. Kesempatan kerja di desa berkurang karena perubahan sistem tani menjadi sistem upah.
d. Banyak permainan harga komoditasi oleh mafia pasar.

Baca juga: Jenis tumbuhan hutan hujan
Sumber: beritadaerah.co.id
Baca Juga
Post ADS 1

Yuk Sebarkan Artikel Ini

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close