Jenis Patahan/Fault Dalam Geologi - Guru Geografi
News Update
Loading...

Kamis, Desember 15

Jenis Patahan/Fault Dalam Geologi

Patahan atau Fault dalam geologi adalah sebuah gejala bergesernya lapisan batuan sehingga menimbulkan perubahan struktur dan posisi batuan tersebut. Fenomena ini diakibatkan oleh tenaga endogen atau aktifitas tekonik. 

Lapisan kerak bumi atau batuan bisa patah karena sifatnya yang kuat tapi rapuh. Ciri dari patahan pada batuan adalah dengan melihat bidang offset batuan tersebut.

Batas bidang patahan tersebut dinamakan sesar. Sesar paling terkenal di dunia adalah Sesar San Andreas, sementara di Indonesia diantaranya Sesar Sumatera dan Sesar Lembang. Masyarakat yang berada di daerah patahan ini harus hati-hati karena termasuk daerah aktif dan bisa memicu gempa seperti gempa Aceh kemarin yang menewskan higga 102 jiwa. 

Ada 3 jenis patahan dilihat dari posisi pergerakan blok patahannya yaitu:
1. Patahan normal
Terjadi manakala kerak tertarik secara berlawanan arah. Hal ini menyebabkan hanging wall bergerak turun dibawah foot wall. 
2. Patahan reserve
Terjadi bila blok patahan tertekan dari dua arah dimana hanging wall bergerak relatif naik dari foot wall. 
3. Patahan sinistrial
Blok patahan juga dapat bergerak ke samping melewati satu sama lain. Jika arah gerakan patahan paling jauh (dilihat dari mata pengamat) cenderung ke kiri maka dinakakan patahan sinistrial dan jika bergerak ke kanan dinamakan patahan dextral.

Jenis Patahan/Fault Dalam Geologi
Jensi Patahan Geologi, pic: www.gns.cri.nz
Ahli geologi percaya bahwa jika suatu patahan menunjukkan bukti pernah bergeser setidaknya satu kali dalam 100 ribu tahun terakhir maka daerah tersebut adalah daerah rawan gempa. Jika ia pernah bergerak setidaknya sekali dalam 5.000 tahun terakhir maka ia dianggap sebagai daerah potensial gempa merusak hingga radius 50 km. 

Sejak patahan terbentuk, gempa bumi di masa depan dapat terjadi di garis yang sama dan setalah ratusan ribu dan jutan tahun maka akan terbentuk deretan pegunungan seperti di Selandia Baru. 

Di Indonesia pemahaman masyarakat tentang potensi bahaya daerah patahan masih rendah. Masyarakat masih bergerak jika bencana sudah terjadi bukan melakukan usaha preventif dari sekarang seperti membangun rumah tahan gempa. 

Memang biaya yang dibutuhakan lebih mahal namun akan terasa jika gempa terjadi, biaya recovery akan jauh lebih besar. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kerentanan bencana geologi yang tinggi selain Jepang. Pendidikan mitigasi bencana geologi harus diberikan ke semua masyarakat terutama yang berada di wilayah zona merah.
Baca Juga
Post ADS 1

Yuk Sebarkan Artikel Ini

Yuk, berkomentar di blog ini!.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done
close